Terlepas dari risiko tersebut, pengaruh asing terus meresap ke Korut. Korut tak bisa mengesampingkan jaringan teknologi yang tinggi dan telah membawa masuk media-media yang dilarang tersebut untuk terus beroperasi di dalam negara.
Beberapa pembelot dari Korea Utara mengatakan telah menonton drama Korea Selatan. Tontonan itu menjadi salah satu alasan mereka untuk memutuskan kabur dari Korut.
Baca juga: Sekilas Tentang Hotel di Korea Utara |
Yang Moo-jin seorang profesor di University of North Korean Studies mengatakan kepada media Korea Herald bahwa Kim Jong-un, yang memperoleh pendidikan di Swiss, menyadari dengan baik bahwa budaya Barat atau K-pop bisa dengan mudah merasuki generasi muda dan memiliki dampak negatif terhadap sistem sosialis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia tahu bahwa aspek budaya dapat membebani sistem. Jadi dengan menentangnya, Kim berusaha untuk mencegah masalah lebih lanjut di masa depan," kata dia.
Simak Video "Video: Kala Warga Korsel Cap Gambar Bias K-Pop dan Anabul untuk Rayakan Pemilu"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol