Buntut Memaki Karyawan

CEO AirAsia Dikritik Pedas, Tony Fernandes Turun Tangan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 30 Jul 2021 07:04 WIB
Jakarta -

CEO AirAsia Thailand, Tassapon Bijleveld, memaki karyawan wanitanya beberapa kali saat meeting virtual. Netizen pun membanjiri dengan komentar pedas.

Tassapon dikabarkan telah menyampaikan permohonan maaf secara internal. Meski demikian, maskapai AirAsia masih mendapat serangan dari warganet.

Sentimen negatif publik membuat bos AirAsia Group, Tony Fernandes, turun tangan. Pria berkebangsaan Malaysia itu mengakui kesalahan sikap bawahannya.

"Ini bukanlah budaya yang kami inginkan di AirAsia. Apa yang dia lakukan salah dan dia telah meminta maaf," ujar Tony Fernandes.

Dan beginilah tanggapan pedas dari beberapa netizen. Tassapon dianggap tak pantas menyandang posisi pimpinan hingga ada yang memuji ketangguhan karyawan wanita itu.

"Perilakunya tidak dapat diterima, tidak sopan dan dia tidak pantas mendapatkan peran CEO," kata armymummy.

"Wanita itu profesional, masih bisa menyembunyikan ekspresinya. Atau mungkin karena dia hanya seorang staf jadi tidak ada yang bisa dilakukan. Anda seharusnya malu, semua petinggi dalam pertemuan ini," tegas PD MX.

Di samping itu, ada netizen yang mengulik senyum orang-orang yang ada dalam meeting virtual AirAsia itu. Senyum para petinggi dan staf itu dianggap menetralisir keadaan.

"Saya tidak berpikir mereka tersenyum karena niat intimidasi. Jika ya, mereka akan langsung tersenyum ketika dia diinterupsi. tapi tidak, mereka tersenyum setelahnya. Ekspresi wajah dan gerakan mereka tidak berubah saat kata makian disampaikan," kata Bumble Bee.

"Anda bahkan dapat melihat Tanya sedikit mengerutkan kening. Saya pikir mereka hanya tersenyum setelah itu untuk meringankan dan menetralisir semuanya sehingga mereka tahu bahwa mereka tidak dapat menghapus atau menendang CEO yang tidak sopan itu," imbuh dia.

"Lihatlah Aireen & Tony memegangi kepala mereka, yang bisa menjadi tanda rasa tidak percayaa atau momen "oh tidak"," saut David Gan.

Ada pula yang menganggap bawah momen ini membuka borok di AirAsia Thailand. Lainnya, adanya video ini akan menjadi pukulan keras buat manajemen maskapaii itu.

"Beginilah cara karyawan yang baik diremehkan oleh puncak manajemen yang berpikir bahwa mereka lebih tahu apa yang harus ditanggapi," kata In The Moment.

"Tassapon harus belajar bagaimana bersikap baik. Saya dapat mengatakan bahwa Tippayavut adalah orang yang sangat baik. Saya sangat berharap pertumbuhannya di AirAsia akan melampaui Tassapon. Kekasaran dari atas ke bawah ini akan memiliki efek lanjutan pada semua orang di bawah," imbuh dia.

"Perilaku CEO AirAsia Thailand tidak dapat diterima dan begitu juga Tony F. Bagaimana tiada budaya minta maaf dan dia bisa tersenyum sepanjang meeting. Jika ini tidak direkam, saya bertaruh bahwa Tony F tidak memiliki masalah dengan itu," saut Nolan Ross dalam komentar lanjutan.




(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork