Penutupan sementara tempat wisata akibat PPKM darurat hingga PPKM level 4 ternyata sangat berdampak pada perekonomian pelaku wisata. Bahkan, untuk bertahan hidup mereka memilih beralih profesi seperti menjadi jual beli unggas hingga menjadi buruh bangunan.
Bidang Pemasaran Pokdarwis Gunung Api Purba Nglanggeran Heru Purwanto mengungkapkan, bahwa kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran sudah tutup sekitar satu bulan. Menurutnya, hal itu membuat sebagian besar warga yang selama ini aktif di kawasan tersebut beralih profesi.
"Seperti saya ini sekarang memelihara maggot, terus ada juga yang buka usaha dan ada juga yang kerja di sektor lain. Apa saja yang penting menghasilkan," ucapnya saat dihubungi wartawan, Minggu (8/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal berapa jumlah pekerja yang ada di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, Heru mengaku mencapai 150 orang. Oleh sebab itu, Herus sangat berharap ada kelonggaran atau solusi dari pemerintah terkait PPKM level 4 ini.
"Ya, harapannya semoga semakin membaik dan bisa kembali normal lagi saja," katanya.
Dihubungi terpisah, Koordinator Pokdarwis Kalisuci Muslam Winarto mengatakan, bahwa jumlah warga yang terlibat dalam pengelolaan Kalisuci sekitar 40 orang. Namun karena penutupan tempat wisata akibat PPKM membuat mereka tidak memiliki pemasukan.
"Karena sebulan terakhir tidak ada pemasukan. Akhirnya ya banyak yang mencari kerja lain, ada yang buruh bangunan hingga jadi petani, apa sajalah yang penting halal," ujarnya.
Menurutnya, mereka beralih profesi sampai Kalisuci buka kembali. Namun, Muslam mengaku ada pekerjaan rumah (PR) baru ketika tempat wisata kembali beroperasi.
"Nantinya jika dibuka kembali cukup berat, mulai dari nol lagi. Kami juga tengah memikirkan inovasi agar pengunjung mau datang," katanya.
Oleh sebab itu, Muslam berharap kepada pemerintah agar membuka kembali sektor pariwisata. Namun, jika skenario terburuknya PPKM tetap diperpanjang maka Muslam berharap ada kebijakan yang pro terhadap masyarakat khususnya pelaku wisata.
"Semoga ada pelonggaran lagi dan kembali bisa dikunjungi. Karena seperti saat ini kan harus tutup dan itu bikin pusing dan repot juga," ujarnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol