Selama Pandemi, Inggris Ubah Aturan Perjalanan Sebanyak 50 Kali!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selama Pandemi, Inggris Ubah Aturan Perjalanan Sebanyak 50 Kali!

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 26 Agu 2021 08:43 WIB
Lionel Messi tengah jadi sorotan usai cabut dari Barcelona. Deretan tempat wisata di Paris-London ini mungkin bisa jadi pertimbangan Messi memilih klub baru.
Ilustrasi Inggris (Getty Images)
London -

Kondisi yang berubah-ubah akibat pandemi virus Corona, membuat aturan perjalanan berubah juga. Sudah ada 50 kali aturan tentang perjalanan berubah-ubah.

Dilansir detikcom, Kamis (26/8/2021) sebuah analisis mengungkapkan analisis itu dibuat oleh PA. Itu berdasarkan aturan karantina untuk orang-orang yang tiba di Inggris sejak Maret 2020.

Sejumlah perubahan serupa terjadi di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Sebabnya, negara-negara itu bercermin terhadap peraturan Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesimpulan lainnya didapatkan kalau daftar perjalanan hijau, kuning, dan merah diperbarui setiap tiga pekan sejak diperkenalkan pada Mei. Kemudian, daftar koridor perjalanan bebas karantina berubah hampir setiap pekan antara Juli 2020 hingga Januari 2021.

Banyak wisatawan dipaksa untuk mempersingkat perjalanan dan diminta segera pulang sebelum aturan perjalanan yang lebih ketat dibuat. Salah satu yang terimbas aturan perjalanan itu adalah Menteri Transportasi Grant Shapps.

ADVERTISEMENT

Aturan perjalanan itu tidak mulus dalam pelaksanaannya. Industri perjalanan protes dengan berubah-ubahnya aturan perjalanan itu. Mereka menyebut aturan itu seperti 'rollercoaster'. Bahkan, mereka menyerukan agar pemerintah Inggris menyederhanakan aturan perjalanan.

Kepala eksekutif asosiasi perdagangan perjalanan ABTA, Mark Tanzer, mengatakan kekhawatiran tentang status tujuan yang diubah dapat mengurangi kepercayaan warga. Mereka juga mendesak pemerintah untuk lebih jelas tentang data dan alasan di balik keputusan diubahnya aturan perjalanan.

Kejelasan yang di antaranya apakah seseorang perlu menjalani karantina pada saat tiba di Inggris, dan tes apa yang harus dilakukan dan kapan, apakah dipengaruhi oleh status vaksinasi traveler. Selain itu, apakah traveler baru pulang dari mengunjungi negara di daftar hijau, kuning, atau merah.

Johan Lundgren, kepala eksekutif maskapai easyJet, mengatakan banyak wisatawan yang dibuat bingung oleh aturan perjalanan itu. Dia sepakat dengan Tanzer. Ini adalah momen tepat bagi pemerintah Inggris untuk menyederhanakan aturan perjalanan.

"Tidak heran jika traveler di Inggris bingung. Sekarang saatnya bagi pemerintah untuk menyederhanakan aturan perjalanan, membuat hijau benar-benar hijau dan bebas pembatasan, menghapus persyaratan pengujian yang mahal dan tidak perlu sertifikat vaksin dosis penuh dari negara-negara zona kuning, dan mengakhiri rollercoaster perubahan yang konstan ini," katanya.

Halaman berikutnya >>> Perubahan Aturan Perjalanan Memang Memusingkan, tetapi...

Menanggapi penilaian itu, juru bicara pemerintah Inggris mengatakan perubahan aturan perjalanan selama pandemi itu dilakukan demi keselamatan masyarakat.

"Prioritas utama kami adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat. Keputusan tentang aturan perjalanan terus ditinjau secara berkala dan diinformasikan oleh penilaian risiko terbaru dan faktor kesehatan masyarakat yang lebih luas," begitulah tanggapan jubir pemerintah Inggris.

"Kami tahu ini adalah waktu yang menantang bagi industri perjalanan, itulah sebabnya kami menyediakan paket dukungan yang belum pernah ada sebelumnya untuk melindungi pekerjaan dan bisnis."

Perubahan peraturan perjalanan itu tampaknya bakal makin panjang. Pemerintah Inggris berencana merilis aturan perjalanan pekan depan.

Bagaimana dengan Indonesia? Traveler apakah menghitung berapa kali kebijakan diubah-ubah?

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kala LEGO Naik Podium Grand Prix Inggris 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)

Hide Ads