Sudah Tradisi! Sawo Sukatali, Oleh-oleh Terfavorit dari Sumedang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sudah Tradisi! Sawo Sukatali, Oleh-oleh Terfavorit dari Sumedang

Nur Azis - detikTravel
Sabtu, 28 Agu 2021 16:55 WIB
Sawo Sukatali, oleh-oleh khas dari Sumedang
Sawo Sukatali, oleh-oleh khas dari Sumedang, Jabar (Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Berbicara buah-buahan, Indonesia memiliki beragam macam buah-buahan yang terkenal, sebut saja ada apel Malang, Durian Medan, Nanas Subang dan buah lainnya. Nah di Kabupaten Sumedang, selain terkenal dengan oleh-oleh tahunya, ada juga jenis buah yang menjadi ciri khas warga lokal, yakni sawo Sukatali.

Sawo Sukatali ini mudah dikenali dengan ciri khasnya. Sawo ini tampak keras, namun empuk saat dimakan dengan kandungan air dan takaran rasa manis yang pas.

Buah yang memiliki nama latin Manilkara zapota ini menjadi salah satu keunggulan bagi warga Desa Sukatali di Sumedang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi traveler yang pernah berwisata ke Waduk Jatigede maka tidak akan asing lagi dengan para pedagang yang juga sekaligus petani sawo ini akan tampak berjejer di pinggiran Jalan Raya Wado - Sumedang tepatnya saat melintasi Desa Sukatali.

Buah sawo yang ditata menyerupai gundukan berbentuk prisma di dalam keranjang berjejer di etalase terbuka menjadi pemandangan dan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang melintas. Para pedagang menjajakan sawo-sawo itu di sebuah warung-warung kayu yang berderet di pinggiran jalan.

ADVERTISEMENT

Tata (58), salah satu pedagang sekaligus petani sawo Sukatali, mengatakan tradisi menanam sawo Sukatali merupakan warisan turun-temurun dari bebuyutnya. Faktor alam yang mendukung menjadikan sawo Sukatali memiliki kandungan rasa yang khas.

"Makanya sawo Sukatali punya kekhasannya tersendiri, kalau ditanam di tempat lain bisa juga tumbuh, tapi rasanya akan lain," ujar Tata.

Sawo Sukatali, oleh-oleh khas dari SumedangSalah satu pedagang sawo Sukatali, oleh-oleh khas dari Sumedang, Tata Foto: Nur Azis/detikcom

Tata yang sudah berjualan sawo lebih dari 20 tahun ini mengatakan berdagang atau bertani buah sawo menjadi salah satu mata pencaharian andalan bagi warga Sukatali. Berkat sawo mereka menciptakan rantai dari hulu ke hilir, sebagian menjadi petani sawo, sebagian lainnya merupakan pedagang. Ada juga yang menjual jasa tenaga saat musim panen tiba.

"Menanam buah sawo ini adalah tradisi turun-temurun di desa ini, alhamdulillah dengan sawo bisa jadi salah satu andalan mata pencaharian warga," kata Tata.

Tata yang memiliki tiga pohon sawo ini mengaku dalam setahun rata-rata bisa menghasilkan 8 kuintal sawo dari tiga kali musim panen. Sawo-sawo Sukatali tersebut, ia jual dengan harga beragam sesuai ukuran di setiap kilogramnya.

"Sawo berukuran kecil saya jual Rp 12,5 ribu, sawo sedang Rp 15 ribu dan sawo ukuran besar saya jual Rp 17 ribu," kata Tata.

Selain mengandalkan pohon sawo miliknya, ia juga menerima titipan buah sawo dari warga lainnya untuk dijual.

Halaman berikutnya >>> Penjualan Sawo Lesu Terimbas Pandemi Covid-19

Pada saat sebelum pandemi Covid-19, buah sawo Sukatali yang dijualnya bisa meraup omzet sebesar Rp 2 juta pada akhir pekan atau Rp 800 ribu pada hari-hari biasa. Bahkan, ia pernah meraup omzet hingga Rp 20 juta saat menghadapi hari raya lebaran beberapa tahun lalu.

"Kalau sekarang penjualan turun drastis sampai 50 persen bahkan lebih karena selama pandemi ini jadi sepi pembeli kan wisatawan juga jarang," kata Tata.

Kendati demikian, ia bersyukur masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Untuk mengakali kondisi ini, sawo yang tidak laku dijual dikreasikan menjadi panganan berupa keripik atau dodol.

"Selain dijual matang, buah sawo Sukatali yang setengah matang juga dibuat menjadi keripik. Itu saya jual Rp 12 ribu per seperempat kilogramnya, sementara sawo yang terlalu matang dan tidak laku dijual saya jadikan dodol," Tata menjelaskan.

Bagi traveler yang berkunjung ke Kabupaten Sumedang, jangan lupa mampir ke Desa Sukatali. Seperti traveler satu ini, Elis (35). Menurutnya, buah sawo Sukatali memiliki rasa berbeda jika dibandingkan dengan buah sawo yang pernah ia makan.

"Sawo Sukatali ini memiliki tekstur dan rasa yang khas, rasanya manis dan segar saat dimakan," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(fem/fem)

Hide Ads