Ingatan Dede memutar ke belakang mengenang Si Gombar dan Si Kuik. Yang paling dia ingat, adalah aksi keduanya kala melintasi rel kereta api Cibatu-Garut yang didominasi area persawahan.
"Pemandangan indah, sawah semua. Saya sering tersenyum dengan kawan-kawan kalau mengingat itu. Ingin rasanya kembali lagi ke zaman itu," ujar Dede.
Berbeda dengan orang tua mereka, kenangan para pemuda 70-an dengan Si Gombar dan Si Kuik tidak bertahan lama. Sebab, sekitar awal tahun 1980-an, Si Gombar dan Si Kuik pensiun seiring dinonaktifkannya jalur kereta Cibatu-Garut dan Garut-Cikajang oleh pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Munculnya moda transportasi baru berbasis kendaraan roda empat seperti Oplet di tahun tersebut membuat Si Gombar dan Si Kuik tak lagi dilirik oleh masyarakat kala itu.
Si Gombar atau lokomotif uap jenis CC 5001 dan CC 5029 saat ini masih tersimpan rapi. CC 5001 berada di Museum TMII, Jakarta. Sedangkan CC 5029 dikabarkan berada di Semarang.
Lain cerita dengan Si Gombar, lokomotif DD 52 seri CC 1200 atau Si Kuik kini sudah punah. Lokomotif itu dilebur hingga tak ada satu pun bagiannya yang tersisa saat ini.
Meskipun sudah tak beroperasi lagi, namun Si Gombar dan Si Kuik akan abadi di ingatan warga Garut. Meskipun tidak dioperasikan, besar harapan warga Garut agar si Gombar bisa dibawa pulang sebagai bukti kejayaan lokomotif uap di kota intan.
Selain lokomotif berjuluk Si Gombar dan Si Kuik, warga Garut juga mengenang Stasiun Garut jika berbicara kereta api. Stasiun itu merupakan stasiun kereta api utama yang kerap disinggahi warga Garut zaman dulu.
Menurut informasi yang dihimpun, meskipun saat ini sudah direnovasi dan diperbesar, bangunan utama Stasiun Garut dan beberapa rumah dinas tidak dibongkar karena merupakan cagar budaya.
Kini warga Garut sudah tak sabar menanti reaktivasi rel KA Cibatu-Garut yang digagas pemerintah. Semua persiapan terpantau sudah matang. Beberapa kali percobaan pun telah dilakukan oleh PT KAI.
Simak Video "Video: KAI Bagi-bagi Diskon Tiket Kereta Api Buat Mudik Lebaran 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan