Majikan berharap ribuan pekerja rumah tangga asing akan memanfaatkan pengaturan itu dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi prosesnya yang sudah terhambat oleh terbatasnya jumlah kamar hotel karantina kemungkinan akan diperumit sejak awal oleh larangan Philippine Airlines.
Beberapa serikat pekerja, mencatat masih ada dua pilihan lain yang tersedia yaitu Cathay Pacific Airways dan Cebu Pacific Air. Dan mereka optimis bahwa pihak yang terkena dampak masih dapat mengubah rencana mereka, meskipun sedikit merepotkan.
Betty Yung Ma Shan-yee, ketua Asosiasi Pengusaha Pembantu Rumah Tangga Hong Kong, mengatakan dia belum menerima keluhan dari anggota mengenai larangan terbang. "Pengusaha harus tetap bisa berganti maskapai," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal sejalan pun diungkapkan Thomas Chan Tung-fung, ketua dari Hong Kong Union of Employment Agencies untuk solusi dari larangan ini. Pengusaha yang terkena dampak mungkin perlu membeli tiket lain terlebih dahulu, kemudian menunggu berbulan-bulan untuk pengembalian dana dari Philippine Airlines.
"Dampaknya tidak begitu serius karena masih ada dua maskapai lain yang beroperasi, tetapi cukup memalukan bagi pengusaha untuk memesan ulang penerbangan dari Philippine Airlines ke maskapai lain, waktunya cukup ketat untuk mereka," katanya.
Simak Video "Video: Mobil SUV Tabrak Pintu Masuk Bandara Manila, 2 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan