Bayi berusia 7 bulan di Afghanistan tak kunjung mendapatkan paspor untuk pergi ke Inggris bersama orang tuanya. Bayi ini pun terpisah dari orang tuanya.
Dilansir dari BBC, Jumat (3/8/2021) orang tua bayi tersebut sudah kehilangan harapan bahwa mereka dapat membawa serta bayinya ke Inggris. Menurut mereka, paspor si bayi telah ditunda penerbitannya selama 5 bulan.
Hal ini menyebabkan bayi mereka harus tetap tinggal di Afghanistan bersama kakek dan neneknya. Ibu dan ayah si bayi menyebut, mereka tak punya pilihan selain kembali ke Inggris pada bulan Mei untuk mempertahankan visa Inggris si ibu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Etnis Utama di Afghanistan |
Ibu bayi tersebut merupakan warga negara Afghanistan. Ia melakukan perjalanan ke Afghanistan pada September 2020 untuk mengunjungi keluarganya.
Sayangnya, ia kehilangan kartu identitas Inggris di perjalanan. Oleh sebab itu, ia tidak dapat kembali ke Inggris sebelum bayinya lahir.
Sang suami kemudian datang ke Afghanistan pada bulan Desember untuk menemani istrinya. Bayi itu kemudian lahir di Kabul pada Januari 2021.
Ibu itu kemudian mengeluarkan visa masuk tunggal. Dengan visa ini, ia punya waktu 30 hari untuk kembali ke Inggris dan mengajukan izin pengganti.
Keluarga bayi ini mengatakan mereka tak punya pilihan selain meninggalkan bayi mereka karena terbatasnya akses untuk melakukan perjalanan kembali dan memperbarui visa. Selain itu, bayi ini juga tidak dapat bepergian tanpa paspor.
Di sisi lain, ibu bayi ini juga tak lancar berbahasa Inggris sehingga membutuhkan suaminya untuk kembali ke Inggris bersamanya supaya mereka mendapatkan dokumen pengganti. Mereka berharap, setelah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan, mereka dapat segera kembali ke Afghanistan untuk menjemput bayinya.
Setelah berbulan-bulan tak mendapatkan paspor, akhirnya kedua orang tua bayi ini berhasil mendapatkan paspor untuk anaknya. Tapi kabar buruknya, saat ini tidak ada penerbangan komersial yang masuk dan keluar dari Kabul.
"Saya telah berpisah dari bayi saya selama berbulan-bulan, saya tak berdaya tanpanya di sisi saya dan kami kehilangan harapan," kata ibu tersebut.
"Saya mohon kepada pemerintah untuk membantu kami membawa bayi dan keluarga saya kembali pada saya," sambungnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol