Ayah bayi itu mengatakan mereka mengajukan paspor pada bulan Maret.
"Kami merindukannya tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami ingin memeluknya, menciumnya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia terjebak di Afghanistan karena keterlambatan paspor. Jika pembuatan paspor tak memakan waktu lama, dia pasti ada di sini bersama kami," dia memaparkan.
Sementara itu, pasukan Inggris dan staf kedutaan sudah meninggalkan Kabul sebelum bayi tersebut dapat dibawa ke Inggris. Pasangan itu khawatir akan keselamatan anak dan kakek-nenek bayi tersebut karena selama ini pasukan Inggris dan Amerika Serikat yang memberikan bantuan sejak 2001.
Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan setiap warga negara Inggris yang berada di Afghanistan agar terus memperhatikan saran perjalanan dan peringatan bepergian.
"Kami akan terus meninjau sarana untuk membantu orang-orang ini saat situasi membaik," kata mereka dalam sebuah pernyataan.
Inggris sendiri telah menyarankan warganya agar tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan sejak 2001. Kemudian pada April 2021, Inggris menyarankan warganya yang tinggal di Afghanistan untuk keluar dari sana dan pada 6 Agustus 2021 mendesak semua warganya untuk segera pergi.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!