Jaringan internet masih menjadi barang mewah di Fakfak, Papua Barat. Bisa nyambung lewat internet satelit, bayarnya tergantung durasi.
Luas wilayah dan kondisi geografis menjadi penyebab utama akses jaringan telepon seluler tidak merata di Papua dan Papua Barat. Selama ini, tower telepon seluler hanya mudah dijumpai di perkotaan atau sekitar ibukota kabupaten.
Tower telepon seluler sangat sulit dijumpai di daerah pedalaman atau wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten.
Namun walaupun suatu distrik terdapat tower telepon seluler di distrik, bukan berarti akses internet mudah, karena itu hanya tower telepon 2G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi itu ada di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak. Jaringan 2G ada tapi akses internet tidak ada.
Untuk wilayah Papua dan Papua Barat, internet atau jaringan telepon seluler 4G hanya terdapat di perkotaan dan ibukota kabupaten.
Namun bagi traveler yang akan berkunjung ke pedalaman Papua, walaupun jaringan telepon seluler tidak ada, jangan khawatir, masih dapat berkomunikasi dengan layanan internet satelit.
Internet satelit adalah oase di pedalaman Papua, sangat membantu penduduk pedalaman dalam berkomunikasi.
Internet satelit ini, biasanya disewakan per jam dengan membeli voucher, akses internet satelit per jamnya15 ribu rupiah, untuk akses empat jamnya 50 ribu rupiah.
Misalnya, di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang, Papua, distrik ini dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik di Papua, akses transportasi menuju distrik ini hanya dapat dilakukan dengan pesawat kecil.
Tidak terdapat jaringan telepon seluler di Distrik Okbibab, namun terdapat internet satelit, sehingga petani dan pembeli kopi di Jayapura dapat berkomunikasi menggunakan WhatsApp atau Messenger.
Contoh lainnya di Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, tidak terdapat tower telepon seluler, untuk bertelpon seluler 2G harus naik bukit di tengah hutan, tapi akses internet mudah diakses di kampung melalui internet satelit dengan membeli voucher.
Namun akses internet satelit ini sangat tergantung kondisi cuaca dan listrik. Jika terjadi hujan petir maka internet satelit dipadamkan.
Internet satelit juga tergantung pada generator listrik, di pedalaman Papua, generator listrik hanya beroperasi 6 jam, mulai pukul 18.00 petang hingga 24.00 tengah malam. Sedangkan generator listrik tergantung pada ketersediaan bahan bakar.
Untuk beberapa wilayah, internet satelit menggunakan listrik dari solar sel, namun solar sel tergantung pada ketersediaan sinar matahari, jika mendung maka energi listrik yang tersimpan sangat sedikit.
***
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!