Museum Kretek di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memiliki 15 koleksi baru peninggalan dari Raja Kretek, Nitisemito. Koleksi baru itu ternyata memiliki makna mendalam dari perusahaan rokok milik Nitisemito. Seperti apa ceritanya?
"Dari hasil ini (kajian koleksi baru peninggalan Nitisemito) kita semua pasti akan mendapatkan pesan bahwa sesuatu itu memang kita niatkan, kemudian kita pikirkan dengan serius pasti akan tercermin hasilnya. Seperti, perusahaan rokok tiga bola (milik Raja Kretek Nitisemito)," kata Kasi Pelestarian Museum Jawa Tengah Ronggo Warsito, Laela Nurhayati Dewi saat seminar hasil kajian koleksi Museum Kretek di salah satu hotel di Kudus, Selasa (14/9/2021).
Dia mengatakan ada 15 koleksi baru peninggalan dari Nitisemito. Dinas pun telah melakukan kajian terhadap koleksi baru tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disiplin arkeologi kami yaitu kita ambil adalah arkeologi industri karena Nitisemito perusahaan rokok kretek dan inilah koleksi-koleksi beliau," ujar Laela.
Dari 15 koleksi baru tersebut dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama benda artefak, surat-surat, dan ketiga merupakan bagian foto Nitisemito waktu dulu.
![]() |
Laela menjelaskan logo Nitisemito dulunya dikenal dengan tiga lingkaran. Menurutnya tiga lingkaran itu memiliki makna sebuah kekuatan. Selain itu juga ada warna, salah satunya warna gold atau emas yang memiliki arti keemasan ataupun kejayaan.
"Kami kelompokkan menjadi tiga, yaitu benda artefak itu terdapat simbol. Jadi dari lingkaran, enam buah, dan warna, dan ada juga pilihan gambar. Kelompok kedua adalah surat-surat. Artinya, terkait dengan kertas ada enam buah juga. Ini juga mengandung pesan. Dan, kelompok yang ketiga adalah foto," kata Laela.
"Ini semua di logo-logo yang ada di perusahaan pak Nitisemito dan ini adalah harapan stabil dan abadi. Kemudian kenapa memilih tiga lingkaran, angka tiga itu memiliki makna kekuatan. Tiga lingkaran akan menopang kestabilan yang kuat jadi lingkaran tiga angka memaknai seperti itu," kata Laela.
"Beliau sangat cerdas, visioner, beliau sudah membangun sebuah perusahaan tetapi dia tidak sekadar gambar tiga lingkaran lama-lama memiliki makna. Warna merah, hijau, kuning, biru dan ada salah satu gold atau keemasan, kemewahan, kemakmuran. Jadi, warna tidak sekadar warna tetapi memiliki harapan, perusahaan dibangun seperti simbol-simbol yang ada," dia menambahkan.
![]() |
Sementara itu, surat-surat juga dikaji. Hasilnya, dari berbagai surat itupun masih menggunakan ejaan eo. Menurutnya ejaan kuno tersebut mudah dikenal oleh orang melayu. Lalu untuk foto, kata melihatkan promosi perusahaan rokok milik Nitisemito di sejumlah pusat keramaian.
"Surat mengidentifikasi ejaan surat beliau masih menggunakan ejaan oe, ejaan familiar bagi orang melayu. Kalau foto kemarin melihat peristiwa. Pak Nitisemito ada tiga foto yaitu satu ketika menerapkan rumah kembar yang ditujukan kepada dua putrinya terus ada juga foto promosi beliau di pasar malam," kata dia.
"Jadi Pak Niti itu akan promosi di tempat yang ramai, ketika ada kerumunan datang di situ dan menggelar stand yang sangat mencolok. Ada satu lagi Niti dengan penjual es krim, itu membuat lambang di setiap penjual es krim itu," kata Laela.
Kesempatan yang sama Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, mengatakan benda-benda koleksi baru itu bisa dimanfaatkan sebagai edukasi di Museum Kretek. Dengan demikian diharapkan dapat melestarikan tinggal kejayaan Raja Kretek Nitisemito.
"Benda-benda yang diserahkan kepada kita itu nanti akan bisa manfaatkan bagi masyarakat terkhusus untuk adik-adik yang sekarang menyumbangkan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh Kabupaten Kudus," kata Tika.
"Sehingga, museum ini akan lebih bermanfaat memberikan pendidikan dan melestarikan kebudayaan dimiliki Kudus secara luas akan diketahui oleh masyarakat," Tika menambahkan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol