Stasiun Manggarai melayani ratusan perjalanan kereta api dengan ribuan penumpang setiap hari. Bagaimana kepala stasiun mengendalikan semua ini agar berjalan lancar?
Hiruk pikuk penumpang KRL Jabodetabek begitu terasa di Stasiun Manggarai. Stasiun ini merupakan tempat transit kereta jurusan Bogor, Jakarta Kota, Tanah Abang, hingga Bekasi.
Di sana terdapat sembilan jalur kereta yang melayani 792 perjalanan setiap hari. Selain itu, Stasiun Manggarai juga menjadi jalur kereta api bandara dan kereta api jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membayangkan kesibukan di Manggarai saja sudah membuat kepala pusing. Apalagi bila bertugas untuk mengatur lalu lintas kereta dan mobilitas penumpang agar tak terjadi kendala.
Inilah pekerjaan sehari-hari dari Widy Aries Subiyanto yang menjabat sebagai Kepala Stasiun Manggarai sejak 2020. Ia bekerja di PT Kereta Api Indonesia sejak tahun 2000 dan pernah menjadi Wakil Kepala Stasiun Senen hingga Kepala Stasiun Duri. Namun, Manggarai memiliki keistimewaan tersendiri.
![]() |
"Kepala stasiun bertanggung jawab menjamin keamanan, ketertiban, pelayanan, dan kebersihan stasiun. Jadi, ada banyak faktor di ruang lingkup kami. Ini menuntut kami untuk multi talent karena setiap hari bertemu hal-hal tadi di lapangan," kata Widy saat ditemui detikcom.
Widy menjelaskan kesabaran menjadi kunci dalam pelayanan penumpang di Stasiun Manggarai. Sebabnya, dengan tingginya mobilitas, tak jarang para petugas juga kesulitan dalam mengatur penumpang.
"Misalnya penumpang dilarang masuk, masih saja ada yang masuk. Dilarang duduk, masih dudu. Tapi dari petugas sudah didoktrin sebagai front liner jadi tidak gampang mengeluh. Kita jangan baper dan jangan capek memberikan sosialisasi," dia memaparkan.
Selanjutnya: menyeimbangkan pembangunan dan pelayanan perjalanan kereta
Simak Video: Setop Sebut Rumah Kami Kampung Janda
Saat ini, di Stasiun Manggarai sedang berjalan berbagai pembangunan. Di antaranya, penambahan jalur kereta dan fasilitas antarmoda. Widy mengungkapkan, ini juga menjadi tantangan untuk menyelaraskan perjalanan kereta dengan pembangunan yang masih berjalan.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Stasiun Jakarta Kota |
"Tantangan kami di sini karena ada pembangunan tetapi operasi kereta juga harus tetap perjalan. Jadi memberikan pelayanan harus tetap jalan dan proyek strategis juga tetap berjalan sesuai rencana. Ini memeras tenaga tapi mudah-mudahan penumpang juga bisa memahami hal ini," ia mengungkapkan.
![]() |
Di samping itu, Widy juga mengungkit bahwa Stasiun Manggarai merupakan bangunan cagar budaya. Stasiun ini sudah berdiri sejak 1918 dan beberapa spot ikonik masih dipertahankan, termasuk selasar peron 1 dan 2 hingga diorama keramik peninggalan Belanda.
Menurutnya, pembangunan yang saat ini dilakukan akan tetap mempertahankan hal-hal tersebut.
Baca juga: 7 Fakta Menarik tentang Stasiun Pasar Senen |
"Ruangan gedung utama masih dipertahankan keasliannya. Gedung mulai dari pintu masuk sampai ke ujung dan interior kantor ini juga masih asli. Di depan kantor pengawas juga ada diorama lantai keramik asli peninggalan zaman Belanda," kata dia.
Ia berharap pembangunan yang saat ini terus berjalan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para penumpang kereta api.
"Harapannya bisa memberikan nilai tambah ke penumpang terkait dengan kepuasan pelanggan dan meningkatkan antusiasme masyarakat dalam menggunakan moda transportasi," dia menjelaskan.
Simak Video: Setop Sebut Rumah Kami Kampung Janda
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan