Semenjak dipopulerkan pedangdut Lilis Karlina lewat lagunya, goyang Karawang sontak dikenal masyarakat banyak. Padahal, sejarahnya lebih lama dari itu.
"Kalau ingat akang ke tanah Sunda, jangan lupa kang kota Karawang.
Kota sejarah dan perjuangan, punya tradisi Goyang Karawang.
Dari dahulu sehingga sekarang, Goyang Karawang tetap disenang.
Goyang kiri eta goyang kanan, Geyol kiri eta geyol kanan.
Goyang (Ser) goyang (Ser) goyang, goyang, goyang (Ser)
Demikian sepenggal lagu Goyang Karawang yang dipopulerkan oleh pedangdut Lilis Karlina di tahun 1990-an.
Berkat pedangdut Lilis Karlina, nama goyang Karawang bergaung di seantero Pulau Jawa. Selain karena liriknya, juga karena stigma goyang 'panas' yang menyertainya.
Hanya nyatanya, istilah goyang Karawang itu hanya populer di mata publik luar Kabupaten Karawang. Dicap sebagai tari erotis, sejarah goyang Karawang ternyata jauh lebih panjang dari stigma negatif yang diberikan.
Hal itu pun dituturkan oleh Asep Ruhyani Sundapura, yang juga adalah Ketua komunitas Karawang Heritage pada detikTravel di Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu.
"Istilah goyang Karawang itu mulai ramai tahun 1970-an akhir dan mengalami popularitas tahun 1980-an, kemudian mulai tenar 1990 ketika album Lilis Karlina goyang Karawang meledak di mana-mana," tutur Asep.
Mundur ke tahun 1980-an, nyatanya istilah goyang Karawang sudah lebih dulu harum kala itu lewat seni topeng banjet yang ditarikan oleh penari ronggeng.
"Akar budaya goyang Karawang ini berangkat dari kesenian-kesenian di Karawang yang lebih tua. Bukan hanya topeng, tapi kliningan dan yang lebih tua lagi tari ronggeng," tambahnya.
Selanjutnya: Asal istilah goyang Karawang
(rdy/ddn)