Begitu banyak kejadian yang bikin geleng-geleng kepala terkait penerbangan. Salah satunya adalah tingkah penumpang nakal yang mencoba membuka pintu darurat pesawat.
Diberitakan Travel+Leisure, kejadian percobaan membuka pintu darurat pesawat sudah sering terjadi. Para awak kabin atau para pramugari pun dibuat kelabakan akibat kejadian ini hingga tak jarang melakukan pencegahan secara kasar ke fisik.
Tetapi apa yang akan terjadi jika seorang penumpang berhasil membuka pintu darurat pesawat sebelum pramugari menyadarinya? Akankah pintu terbuka, menyedot semua penumpang di sekitar, membekukan kabin dan menyebabkan pesawat meledak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara fisik tidak mungkin," kata Jason Rabinowitz, blogger penerbangan.
"Saat berada di ketinggian jelajah, perbedaan tekanan antara bagian luar pesawat dan bagian dalam pesawat, yang juga bertekanan, menciptakan situasi di mana pintu tidak bisa dibuka," imbuh dia.
![]() |
Pada ketinggian jelajah, ada sekitar delapan pon tekanan yang mendorong setiap inci persegi interior pesawat. Bahkan dua pon per inci persegi lebih banyak daripada yang didorong manusia.
Intinya, untuk membuka pintu darurat pesawat saat terbang, seseorang membutuhkan (setidaknya) dongkrak hidrolik. Alasan skydiver bisa melompat dari pintu terbuka adalah karena pesawat-pesawat itu sudah mengalami depressurized atau pelepasan tekanan udara.
Tapi ini sangat jarang terjadi, jika hanya demi rasa ingin tahu. Katakanlah seseorang bisa meloloskan dongkrak hidrolik melalui keamanan bandara, lalu membawa ke dalam pesawat dan kemudian memiliki cukup waktu tanpa gangguan untuk mendongkrak pintu keluar darurat.
"Pintu yang terbuka akan menciptakan dekompresi eksplosif, kata Rabinowitz.
Dekompresi eksplosif, meskipun jarang, pernah terjadi. Salah satu contohnya terjadi pada tahun 1988 ketika bagian atap pesawat meledak. Seorang pramugari tersedot melalui lubang di pesawat, tetapi pilot berhasil mendarat dalam waktu 13 menit, menghindari jumlah kematian tambahan.
Tapi, sekali lagi, tidak mungkin membuka pintu pesawat saat kabin dalam keadaan bertekanan.
Namun ketidakmungkinan fisik untuk membuka pintu pesawat saat berada di ketinggian jelajah tidak berarti tidak ada celah saat sudah dicoba.
Karena, bahkan hanya dengan mengotak-atik pintu, ada kemungkinan untuk mematahkan pegangan lalu memicu peringatan keselamatan lainnya di kabin.
"Dalam keadaan ekstrem, kejadian ini dapat menyebabkan dekompresi yang begitu cepat di pesawat, yang akan menghasilkan suara mendesis yang datang dari pintu dan udara dingin akan masuk," kata Rabinowitz.
Setelahnya, masker oksigen akan jatuh dari langit-langit. Di Amerika Serikat, perilaku di atas tidak hanya dianggap merusak pesawat, tetapi juga tidak mematuhi awak pesawat yang dapat dijerat dengan denda besar atau penjara.
Simak Video "Video: Pesawat Cessna 172 Jatuh di Chartres Prancis, Semua Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum