Kunjungi De Tjolomadu, Sandiaga Beli Batik Mewah Rp 725 Ribu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kunjungi De Tjolomadu, Sandiaga Beli Batik Mewah Rp 725 Ribu

Ari Purnomo - detikTravel
Jumat, 08 Okt 2021 22:10 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau UMKM dalam event Apresiasi Kreasi Indonesia di De Tjolomadu, Jumat (8/10/2021).
Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Wali Kota Solo meninjau stand UMKM di De Tjolomadoe, Jumat (8/10/2021). (foto: Ari Purnomo/detikcom).
Karanganyar -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia yang digelar di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jumat (8/10/2021) malam. Dengan didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Sandi meninjau setiap stand UMKM yang berlomba di ajang tersebut.

Pada kesempatan itu, Sandi juga membeli produk UMKM peserta lomba. Salah satunya adalah outer batik dari Shiroshima seharga Rp 725 ribu.

"Harganya berapa?" tanya Sandi kepada pemilik Shiroshima, Dian Nutri Justicia Shirokadt (40), Nutri pun menjawab "Rp 725 ribu,".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar jawaban tersebut, Sandi sempat kaget dengan harga outer lengan panjang tersebut.

"Gila, mewah, mahal juga ya," kelakar Sandi sembari membayar secara non tunai. Usai membeli outer batik Sandi dan Gibran mengunjungi stand UMKM lainnya.

ADVERTISEMENT

Owner Shiroshima menjelaskan, bahwa outer batik yang dibeli oleh Menparekraf Sandiaga Uno mempunyai keunikan tersendiri. Mulai dari bahan yang digunakan, proses pembuatan hingga penggunaan warnanya.

"Tadi Pak Sandi beli outer dari batik cap dengan bahan baby canvas, ada jelujuran steaching sashiku atau jelujuran teknik jepang, dengan pewarna alami. Harganya Rp 725 ribu," ujar Nutri kepada wartawan.

Nutri menambahkan, produknya merupakan produk ekspor ke sejumlah negara. Seperti ke Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura dan juga ke Korea.

"Untuk ekspor kami pengiriman sesuai permintaan saja. Alhamdulillah selama pandemi tidak begitu berpengaruh, paling tiga bulan pertama saja," tuturnya.

Batik Shiroshima sendiri sudah berdiri sejak Agustus 2019. Keunikan dari batik ini adalah penggunaan pewarna alam dan juga teknik yang memadukan khas Jepang.

"Untuk omzetnya antara Rp 70 juta sampai Rp 100 juta," ungkap dia.




(ddn/ddn)

Hide Ads