Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 22 Okt 2021 10:32 WIB

TRAVEL NEWS

Pure Beach, Pantai Bikini di Arab Saudi

Tim detikcom
detikTravel
Beachgoers play at floating blow-up water park, at Pure Beach in King Abdullah Economic City -- about 125 kilometres south of Jeddahs city centre, on the Red Sea, on September 17, 2021. - While tourists have long been able to mingle freely at such parties in and around Jeddah, known as the kingdoms most open-minded city, Saudis were confined to single-sex beaches. But now, four years into a reform drive aimed at improving the countrys image and creating new opportunities for its oil-reliant economy, they are enjoying more freedoms. (Photo by Fayez NURELDINE / AFP)
Pure Beach, Pantai Bikini di Arab Saudi Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE
Jeddah -

Arab Saudi yang biasanya dikenal konservatif semakin terbuka untuk menarik wisatawan dan mengurangi ketergantungan pada minyak. Ada satu pantai yang pengunjungnya diperbolehkan mengenakan pakaian renang biasa dan bahkan bikini.

Pantai itu adalah Pure Beach yang terletak di dekat Jeddah. Pantai itu merupakan bagian dari Lagoon Preserve, King Abdullah Economic City (KAEC). Pantai ini terletak sekitar 125 km arah utara Jeddah.

Di sini, warga Arab dan turis asing bisa bebas mendengarkan musik, berdansa dengan harga tiket sebesar 300 riyal Saudi atau sekitar Rp 1,1 juta per orang. Tidak ada pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Pria dan wanita pun bisa bebas bergandengan di pantai yang memiliki tulisan "Arab Saudi" dalam bahasa Inggris jika dilihat dari atas itu.

Beachgoers play at floating blow-up water park, at Pure Beach in King Abdullah Economic City -- about 125 kilometres south of Jeddah's city centre, on the Red Sea, on September 17, 2021. - While tourists have long been able to mingle freely at such parties in and around Jeddah, known as the kingdom's most open-minded city, Saudis were confined to single-sex beaches. But now, four years into a reform drive aimed at improving the country's image and creating new opportunities for its oil-reliant economy, they are enjoying more freedoms. (Photo by Fayez NURELDINE / AFP)Pure Beach di King Abdullah Economic City Foto: AFP/FAYEZ NURELDINE


Bagi Asma, warga Arab Saudi, menghabiskan hari bersama kekasihnya di pantai-pantai di Arab Saudi tidak pernah terpikirkan. Tetapi kini, perempuan 32 tahun tersebut bisa berdansa dengan pasangannya di atas pasir putih di tepi Laut Merah dengan iringan musik dari pengeras suara.

"Saya senang saya sekarang bisa ke pantai terdekat untuk menikmati waktu saya," kata Asma seperti dikutip AFP.

"Ini adalah simbol kebahagiaan, ini adalah impian kami untuk datang ke sini dan menghabiskan akhir pekan yang indah," dia menambahkan.

Selain bisa datang bersama kekasih dan memasang musik dengan pelantang suara, kini turis perempuan juga dibolehkan memakai bikini di kawasan pantai. Beberapa di antaranya bersantai sambil menghisap shisha.

Musik yang diperdengarkan juga bukan cuma musik lokal, tetapi lagu-lagu barat. Mereka berbincang, bercengkerama, berpelukan, bermesraan.

Di banyak negara, praktik ini bukan pemandangan yang aneh, tetapi berbeda untuk Arab Saudi. Musik dilarang di tempat umum hingga tahun 2017. Perempuan-perempuan memang bisa ke pantai, tetapi areanya dipisahkan dengan para pria. Bahkan, perempuan dilarang mengemudi hingga 2018.

Turis-turis berpasangan itu juga terlihat di luar kawasan Jeddah, yang dikenal sebagai kawasan paling santai di negara itu. Pure Beach berada di King Abdullah Economic City, sekitar 125 kilometer di utara pusat kota Jeddah.

"Saya dibesarkan di sini, dan beberapa tahun yang lalu kami bahkan tidak diizinkan untuk mendengarkan musik, jadi ini seperti surga," kata Hadeel Omar dari Mesir.

Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai itu menargetkan pengunjung lokal dan turis asing. "Saya merasa bahwa saya tidak lagi harus bepergian (ke luar negeri) untuk bersenang-senang, karena semuanya ada di sini," kata Dima, seorang pengusaha muda Saudi, sambil bergoyang mengikuti musik.

"Saya terkejut dengan kebebasan dan keterbukaan di pantai, sesuatu yang cuma dialami di Amerika Serikat," kata pengunjung pantai.

Lebih lanjut Saleh mengatakan hal yang masih kurang adalah larangan koktail. Ya, larangan minum-minuman beralkohol masih berlaku secara nasional.

"Hidup seperti ini normal di Arab Saudi. Sebelumnya, tidak normal," ujar Asma.



Simak Video "Mengintip Megaproyek The Mukaab, Gedung Raksasa Buatan Arab Saudi "
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA