Destinasi Super Prioritas Borobudur semakin matang. Kini ada Borobudur Trail of Civilization yang sudah resmi dibuka.
Sebelumnya, Candi Borobudur hanya dilihat sebagai tempat wisata keagamaan. Namun dengan adanya Borobudur Trail of Civilization, semua akan berubah.
"Borobudur itu peninggalan kebudayaan yang sangat tinggi nilainya. Tapi saat ini hanya untuk jalan-jalan foto-foto, padahal ada banyak cerita jika kita jadikan pola perjalanan. Serta meningkatkan kegiatan masyarakat di sekitar Borobudur," ujar Rizky Handayani Deputi Bidang Produk Pariwisata & Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf dalam acara Virtual Launching Borobudur Trail of Civilization (BToC), Senin (8/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisata story telling, itulah Borobudur Trail of Civilization (BToC). Di dalamnya terdapat 9 sub tema yang menceritakan detail kehidupan masyarakat Borobudur di zaman Syailendra.
"Jadi kalau melihat Borobudur tak hanya melihat bangunannya. Ini dibuat oleh lokal, untuk lokal, untuk memberikan experience kepada wisatawan," jelasnya.
Salah satu dari sub tema yang diberikan adalah Jataka Fable Stories. Dalam sub tema ini, wisatawan akan diajak untuk mendengarkan cerita yang berisi pesan moral lewat karakter hewan yang ada di relief Candi Borobudur.
Ada pula kegiatan lain seperti menanam padi, membuat gerabah, naik gethek dan lain-lain. Semuanya dikemas dengan apik lewat 15 desa wisata yang berpartisipasi.
"Dulu Borobudur dibangun oleh nenek moyang masyarakat desa. Kami akan memasarkan ini," lanjutnya.
Nantinya, BToC akan menjadi edutrip yang masuk dalam kategori wisata minat khusus. Sehingga desa-desa lain di sekitar Borobudur juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan kawasan.
"Saya ingin menyaimpaikan, kita lihat Candi Borobudur sebagai candi Buddha, padahal itu lebih dari candi keagamaan. Cerita di bawahnya adalah kehebatan masyarakat Indonesia dan desa-desa di sekitar Borobudur," tuturnya.
(bnl/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!