Ketua harian Komite Jakarta Kota Buku, Laura Bangun Prinsloo, menyampaikan bahwa usulan Jakarta sebagai Kota Sastra telah disampaikan sejak 2019 dengan melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta.
"Kami sungguh merasa terhormat bisa menjadi bagian dari jaringan kota dunia kreatif. Usulan ini sudah kami ajukan ke Pemprov sejak lama (2019) karena memang melihat potensi literasi dan kegiatan perbukuan yang aktif di Jakarta. Sejak itu, kami mempersiapkan dossier (berkas dokumen) untuk UNESCO dengan melibatkan banyak pihak, di antaranya pelaku perbukuan, lembaga, dan organisasi literasi dan kementerian lainnya. Ini kesempatan yang sangat bagus bagi Pemprov bersama dengan stakeholder perbukuan untuk bisa mengembangkan aspek Kota Jakarta sebagai kota sastra dan literasi," kata Laura.
Setiap tahunnya UNESCO memang rutin memberi predikat bagi sejumlah kota kreatif di dunia. Hanya sebelum predikat Kota Sastra Dunia yang diberikan untuk Jakarta dan dua kota lainnya, ada predikat lain yang diberikan untuk tiga kota lain di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tahun 2014, UNESCO juga pernah memberi predikat Kota Kerajinan dan Seni Rakyat pada Kota Pekalongan di Jawa Tengah. Kemudian di tahun 2015, predikat Kota Desain juga diberikan UNESCO pada Kota Kembang Bandung.
Kemudian yang tak kalah bergengsi, predikat Kota Musik juga disematkan oleh UNESCO pada Kota Ambon di tahun 2019 silam. Total ada empat kota kreatif di Indonesia yang dikurasi oleh UNESCO. Bangga!
Simak Video "Video: Dua Situs Indonesia Ditetapkan Sebagai Geopark Global UNESCO"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol