TRAVEL NEWS
Belanda yang Hilang di Depok

Depok, kota yang sejarahnya kerap dilupakan. Padahal dulu Depok adalah mini Eropa yang dibuat oleh Belanda. Dulu Depok adalah kawasan pertama yang dibuat untuk tuan tanah Belanda. Tak ayal, Depok punya banyak peninggalan rumah Belanda. Salah satunya adalah rumah Belanda milik Mohammad Isa. Beralamat di Jalan Pemuda Nomor 52, RT 2/RW 5, rumah ini begitu mencolok bangunan lain.
"Dulu ayah saya kepala polisi di Depok, ini rumah dinasnya," kenang Bapak Isa.
Sejarahnya, rumah ini dibangun oleh tuan tanah yang mana adalah orang Belanda. Setelah masa pemerintahan, rumah-rumah tuan tanah dijadikan sebagai rumah dinas.
Mengingat kembali masa kecilnya, Bapak Isa bercerita bahwa rumahnya kerap jadi tempat nongkrong orang Depok. Orang Belanda sendiri suka mampir dan bertukar cerita di sana.
![]() |
Orang Belanda hidup berdampingan dengan pribumi saat itu. Mereka kebanyakan memiliki asisten rumah tangga yang didatangkan dari timur Indonesia, seperti Manado dan Ambon.
Tanah tersebut memiliki luas sekitar 2.300 meter persegi, dengan luas bangunan sepertiganya. Ada 3 kamar utama dan pavilliun di dalamnya. Warna bangunannya dibiarkan sama, putih dan abu-abu.
"Ini satu-satunya tempat nongkrong di Depok dulu," ucapnya bangga.
Karena banyaknya orang Belanda, bahasa sehari-harinya pun bahasa Belanda. Ayah dan ibu dari Bapak Isa pun mau tak mau jadi ikut berbahasa Belanda. Dirinya pun mengikuti kursus bahasa Belanda agar dapat berkomunikasi dengan lancar di Depok.
"Dulu orang Depok itu kalau ngobrol pakai bahasa Belanda. Karena di lingkungan ini adalah orang Belanda," dia mengisahkan kepada detikTravel.
![]() |
"Semua orang pakai bahasa Belanda, tukang delman sampai yang jualan di pinggir jalan juga pakai bahasa Belanda," katanya.
"Semua yang di jalan (pedagang dan delman) itu bukan di panggil bapak, tapi om. Ini mengikuti budaya Belanda," dia menambahkan.
Tak hanya itu saja, gaya hidup Depok juga sudah lebih maju dari daerah lain. Depok sudah seperti kampung Belanda.
"Daerah lain belum ada listrik, Depok sudah ada, yang pertama malah. Karena listrik Depok bukan dari PLN. Kebayoran masih gelap gulita, Depok sudah jadi kota," ujarnya kemudian terkekeh.
Kini rumah-rumah di Jalan Pemuda sudah banyak berubah. Hanya sisa beberapa bangunan yang masih digunakan oleh warganya. Maklum perawatan bangunan Belanda tidaklah murah.
Melihat masih adanya harapan, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok bekerja sama dengan Kedubes Kerajaan Belanda untuk Indonesia. Jalan Pemuda akan dijadikan Kawasan Hetitage Depok.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns mengatakan, pihaknya senang berkunjung ke Kota Depok. Karena ternyata masih banyak peninggalan sejarah Belanda. Situs ini berpeluang dibangun menjadi Kawasan Heritage Depok Lama.
Simak Video "Serunya Walking Tour Menelusuri Sejarah Kota Depok"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)