Sementara, menurut Badan Pemerintah Australia, para staf setempat sibuk menyapu kepiting di jalan. Namun, mereka juga mengelola penutupan jalan agar kepiting tetap aman.
"Staf taman nasional Pulau Christmas memasang beberapa kilometer penghalang sementara, memasang rambu-rambu dan menutup jalan di seluruh pulau untuk melindungi jutaan kepiting yang meninggalkan rumah hutan mereka menuju pantai," kata Pejabat Manajer Pulau Christmas, Bianca Priest kepada Daily Mail Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya itu, para pejabat juga membangun jembatan hingga jalan bawah tanah untuk membantu hewan-hewan itu agar tetap aman. Bagi warga yang ingin melihat migrasi ini secara langsung tak bisa dari kendaraan, tapi dibolehkan berjalan di antara kepiting, meski harus hati-hati.
"Kepiting sangat penting bagi keanekaragaman hayati yang kaya," kata pihak Parks Australia.
Mereka membantu mempertahankan ekosistem pulau dengan memakan serasah daun, yang berkontribusi menjaga daratan hutan dalam kondisi sehat. Namun, banyak kepiting yang mati selama migrasi tahunan karena aktivitas manusia.
Ribuan kepiting terlindas kendaraan setiap tahunnya. Sementara yang lain mengalami dehidrasi saat melewati dimana pepohonan hutan telah ditebang.
Setelah perkawinan di dalam atau dekat air, betinanya yang jumlahnya jauh lebih banyak dari jantan tetap berada di belakang sampai mereka menghasilkan telur dalam waktu tiga hari. Lalu, mereka tetap berada di liang selama dua minggu saat telur berkembang hingga akhirnya dilepaskan ke laut.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!