Ajang World Superbike (WSBK) yang digelar di Mandalika membawa dampak positif bagi pariwisata Lombok. Spot-spot wisata kembali ramai.
Salah satunya adalah Desa Sukarara di Lombok Tengah. Dari sekian banyak desa penghasil tenun, desa ini masuk dalam daftar yang selalu ramai.
Adalah Patuh Cooperative, tempat para penenun Sukarara menjual tenunannya. Ada sekitar 200-300 penenun yang dimilikinya.
Tak hanya gudang tenun, tapi Patuh Cooperative workshop. Sebelum membeli kain tenun, wisatawan akan diajak lebih dulu untuk melihat proses tenunan.
Detiktravel medapat kesempatan berkunjung ke sana, Minggu (21/11). Amin, seorang koordinator di Patuh Cooperative bercerita bahwa pandemi membuat desa ini sepi pengunjung.
"Tapi sekarang mulai ramai karena WSBK," ucap Amin, koordinator dari Patuh Cooperative.
Penjualan tenun pun mulai meningkat. Meski belum kembali seperti sediakala, tapi para penenun mulai dapat orderan.
"WSBK sangat berpengaruh di akhir tahun ini. Karena kementerian datang ngecek, pejabat pesan tenun," ungkapnya.
Sebelum pandemi, kain tenun sangat diminati oleh turis internasional. Mereka rela pesan yang mahal dan kirimkan ke negara asalnya.
"Biasanya ada event begawe jeluh nyesek atau pesta hari nenun tiap tahun. Karena pandemi tiga terakhir ini tidak ada lagi," ceritanya.
Para staff di workshop ini merangkap sebagai penenun. Saat kain tenun mereka laku, mereka akan mendapat tambahan.
Simak Video "Ini Cerita Pembeli Oli yang Bisa Liburan dan Nobar Gratis ke Mandalika?"
(bnl/pin)