Survei di AS: 122 Juta Orang Ingin Traveling Saat Natal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Survei di AS: 122 Juta Orang Ingin Traveling Saat Natal

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 03 Des 2021 20:11 WIB
Front view of family with two small daughters on trip outdoors in nature, wearing face masks.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Halfpoint
Jakarta -

Sebuah survei mengeluarkan data sebanyak 122 juta orang ingin bepergian untuk liburan saat Natal. Survei ini dilakukan sebelum adanya varian Omikron.

Diberitakan Fox News, Jumat (3/12/2021) lembaga survei liburan bernama The Vacationer melakukan penelitian kepada orang Amerika mengenai keinginan traveling saat Natal. Dan mereka merilis 122 juta dewasa Amerika akan melakukan perjalanan jauh untuk merayakan Hanukkah, Natal, dan Kwanzaa.

Lembaga ini menegaskan bahwa survei ini dilakukan pada 17 Oktober lalu, sebelum adanya varian Omikron. Pada survei tersebut ditemukan terjadi peningkatan 13,54% dibandingkan tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk sarana transportasi yang digunakan orang dewasa di Amerika berdasarkan survei, 12,72% orang akan bepergian dengan pesawat, 60,7% akan bepergian dengan mobil, dan 3,93% akan bepergian dengan beberapa jenis transportasi umum.

Untuk jauh perjalanan, lebih dari sepertiga (37,15%) mengatakan mereka bepergian antara 1- 99 mil. Sebanyak 19,3% mengatakan akan bepergian antara 100- 499 mil. Dan sebanyak 8% mengatakan mereka bepergian antara 500- 999 mil atau lebih dari 1.000 mil.

ADVERTISEMENT

Sepertinya, rencana orang Amerika untuk berlibur dengan bepergian sudah dipikirkan matang-matang. Dari survei mereka juga telah menentukan bujet yang akan dihabiskan.

Sebanyak 40 persen dari traveler ingin liburan menghabiskan USD 500 atau kurang untuk bensin, penerbangan, hotel, tiket, dan acara meriah lainnya. Sebanyak 11,07% ingin menghabiskan antara USD 501- USD 1.000 dan sebanyak 12,26% mengharapkan untuk menghabiskan lebih dari USD 1,001 untuk perjalanan liburan.

Survei pun diperbarui oleh Vacationer dengan menggunakan antarmuka dan audiens SurveyMonkey. Data tersebut kemudian dianalisis oleh Eric Jones, asisten profesor matematika di Rowan College of South Jersey. Total ukuran sampel survei termasuk 1.092 orang Amerika yang berusia di atas 18 tahun.

Namun, sepertinya harapan untuk jalan-jalan di akhir tahun harus sirna semenjak munculnya varian Omicron. Banyak negara dunia yang kembali menutup gerbangnya sejak ditemukan kasus baru ini.

Keinginan liburan tentu tak hanya dari warga Amerika saja, traveler yang di Indonesia pasti sudah menyusun agenda untuk akhir tahun kan? Namun, adanya larangan bepergian membuat kita haru bersabar kembali dan mengikuti arahan pemerintah.

Bagaimana dengan traveler?




(sym/fem)

Hide Ads