Mendengar nama Majalengka pastinya langsung teringat akan keindahan bernama Terasering Panyaweuyan. Ini dia sosok fotografer di balik viralnya destinasi itu.
Terasering Panyaweuyan begitu terkenal hingga membuatnya selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Jika melihat kebelakang, dulunya Terasering Panyaweuyan ini hanyalah sebuah lahan perkebunan sayur seperti kol dan bawang.
Namun tempat ini menjelma sebagai primadona wisata di Majalengka setelah seorang fotografer lokal berhasil mengenalkan keindahan Terasering Panyaweuyan ke seluruh Indonesia melalui foto-fotonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok fotografer tersebut bernama Okka Supardan (50). Warga asal Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka ini telah sukses membuat Terasering Panyaweuyan viral di media sosial hingga kemudian banyak didatangi oleh wisatawan.
Kisah Okka dalam memotret Terasering Panyaweuyan ini berawal di tahun 2012 lalu saat Ia ditawari pekerjaan oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) untuk memotret objek wisata yang ada di Kuningan dan Majalengka.
"Awalnya dulu waktu dapat job dari TNGC itu tahun 2012 saya ditawari pekerjaan untuk motret. Karena saya senang motret ya saya kerjakan. Disitu saya pikir di Kuningan ini titiknya banyak banget sampai 39, tapi Majalengka cuma 9 titik," kata Okka kepada detikcom, Minggu (19/12/2021).
![]() |
Dari situlah Okka tertantang untuk mengeksplor lokasi wisata yang ada di Majalengka agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Ia pun kemudian memutuskan pergi ke pelosok-pelosok untuk mengabadikan keindahan alam Majalengka.
Berbekal ilmu tak seberapa di dunia fotografi, Okka dan beberapa orang rekannya yang masih tetanggaan ini mendatangi tempat-tempat yang dianggap memiliki potensi wisata. Tidak hanya tempat yang indah, tempat dengan kesan angker pun Ia datangi.
"Saya kira Majalengka itu lebih bagus. Dari situ saya harus mengubah mindset masyarakat, kalau sekedar bicara saya gak akan didengar jadi saya harus berkreasi melalui fotografi. Akhirnya sama anak-anak, eksplor ke tempat yang belum dikunjungi orang," ucap dia.
"Waktu itu banyak tantangan terutama saat mengeksplor tempat yang dianggap angker, saya sampai dikejar oleh warga, diancam. Perjuangannya luar biasa," ujarnya menambahkan.
Selanjutnya: Viral di Tahun 2014
Viral Tahun 2014
Kerja keras Okka selama hampir 2 tahun untuk mengenalkan wisata Majalengka akhirnya membuahkan hasil. Di tahun 2014, foto-foto yang Ia potret viral di media sosial. Saat itu, Okka selalu mengunggah foto alam Majalengka di Facebook.
Ia bergabung dengan beberapa grup dan membagikan hasil jepretannya. Siapa sangka, apa yang Ia lakukan itu membuat nama Majalengka dikenal oleh masyarakat hampir diseluruh Indonesia. Dari apa yang Ia potret, Terasering Panyaweuyan menjadi yang paling menarik perhatian.
"Seiring waktu saya memanfaatkan skill saya dan medsos untuk memposting keindahan Majalengka, puncaknya 2014 itu sampai semua mata orang Indonesia itu mulai melirik postingan saya karena banyak di share. Disitulah awalnya," jelas dia.
Okka bercerita, saat itu Terasering Panyaweuyan belum seramai sekarang. Dulu disana hanya merupakan hamparan lahan sayuran biasa dengan pemandangan indahnya. Dari bidikan lensa kamera miliknya, Okka yakin Terasering Panyaweuyan bisa mendunia.
"Sudut pandang orang waktu itu apalagi penduduk situ dia gak paham keindahan alam karena sehari-hari disitu. Kalau saya lihat, wah ini layak jual dan suatu saat bisa mendunia. Waktu itu gak ada yang foto-foto disitu (Panyaweuyan), sepi banget pagi, siang, sore sepi, jalannya jelek. Sekarang gak hari Senin gak Sabtu Minggu itu ramai," ujar Okka.
Motret Pakai HP
![]() |
Meski saat ini Okka sudah menjadi seorang fotografer profesional, namun siapa sangka awalnya Ia hanya memotret menggunakan sebuah handphone. Kala itu Okka mengandalkan kamera Nokia N8 untuk merekam keindahan Terasering Panyaweuyan.
Baru setelah Ia betul-betul memutuskan untuk mendalami dunia fotografi, Okka kemudian membeli sebuah kamera DSLR. Itupun Ia harus meminjam uang dari koperasi di tempat Ia bekerja.
"Kalau motret awalnya pakai hp Nokia N8, saya gak paham kamera waktu itu, fiturnya ribet karena basicnya saya bukan dari fotografi. Tapi saya belajar dengan teman dan dari google akhirnya lama-lama bisa. Gak lama baru beli kamera, itupun gak ngerti pakainya asal jepret aja," ungkapnya.
Ketika rajin memotret pemandangan alam Majalengka, Okka yang merupakan seorang pegawai di PDAM Majalengka ini seringkali mencuri-curi waktu. Terkadang Ia nekat 'membolos' untuk bisa menyalurkan hobi fotografinya tersebut.
"Motret itu fokusnya hari libur tapi kalau saya kebelet motret lagi ngantor pun saya keluar aja pergi, curi-curi waktu," kata Okka sambil tertawa.
Selanjutnya: Banjir Tawaran Motret
Banjir Tawaran Motret
Usaha Okka untuk mengenalkan Terasering Panyaweuyan kini telah membuahkan hasil. Objek wisata tersebut telah menjelma sebagai primadona pariwisata di Majalengka. Foto-foto Okka pun saat ini banyak terpajang di dinding kantor OPD dan Pendopo Bupati Majalengka.
Menurutnya hal itu merupakan bentuk apreasiasi dari pemerintah daerah terhadap jerih payahnya mengenalkan Majalengka ke seluruh dunia melalui fotografi. Tidak hanya itu, kini Okka juga kebanjiran tawaran memotret.
"Job-job gitu banyak, sebelum pandemi sering jadi moderator di universitas ke luar kota, sampai ada orang Jerman datang pengen difoto prewedding. Job ke Aceh Bogor juga pernah, motret off-road, touring, acara-acara alhamdulilah banyak," ucapnya bersyukur.
Meski Terasering Panyaweuyan telah dikenal, namun Okka mengaku tidak akan berhenti memotret tempat itu. Bahkan Ia masih memiliki target yang belum tercapai yakni membuat sebuah majalah tentang pariwisata di Majalengka.
"Panyaweuyan sudah ramai saya gak akan berhenti motret Panyaweuyan. Nanti mau bikin majalah wisata, itu diminta Bupati, cuma belum sempat digarap itu," tutup Okka.
Simak Video "Video: Mencicipi Serabi Sambil Menikmati Indahnya Alam Panyaweuyan"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk