Segudang PR Sandiaga Uno dan Strategi PDKT untuk Menyongsong 2022

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Catatan Akhir Tahun Pariwisata 2021

Segudang PR Sandiaga Uno dan Strategi PDKT untuk Menyongsong 2022

Taufan Rahmadi - detikTravel
Senin, 20 Des 2021 11:15 WIB
Desa Wisata Wae Rebo di Manggarai, NTT
Foto: Menparekraf Sandaiaga Uno (dok. Kemenparekraf)

Strategi PDKT untuk Hadapi 2022

Untuk menghadapi tahun 2022, saya merumuskan strategi PDKT yang bisa diaplikasikan untuk dunia pariwisata Indonesia. Strategi PDKT itu adalah Policy, Diseminasi, Komunikasi dan Target.

Berikut Uraiannya:

1. Policy

Policy/kebijakan sangat penting untuk mendatangkan market yang akan berkunjung ke Destinasi-destinasi wisata kita. Kebijakan-kebijakan yang ditelurkan pemerintah harus mendukung event-event skala internasional, yakni penghapusan Karantina bagi wisman. Syarat kunjungan wisman selanjutnya yakni telah divaksin komplit dan melakukan swab PCR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisatawan domestik jangan sampai dikesampingkan karena mereka adalah tulang punggung pariwisata Indonesia di saat-saat sulit seperti saat ini. Terbukti saat gelaran WSBK, wisatawan domestik yang lebih banyak memberikan kehidupan kepada insan pariwisata di NTB.

Kebutuhan Wisatawan domestik adalah kebijakan yang memudahkan untuk melakukan perjalanan dalam negeri, seperti yang sudah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo yakni penurunan biaya SWAB Antigen dan PCR dan yang terbaru pembatalan pemberlakuan PPKM Level III serentak seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

2. Diseminasi

Bentuk resiprokal terhadap investasi negara yang sangat besar terhadap ITDC adalah keberpihakan ITDC kepada Pemerintah provinsi dan Kabupaten dengan cara memberikan kesempatan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menempatkan branding pariwisatanya di Sirkuit Mandalika. Adapun bentuk kerjasamanya bisa dikomunikasian lebih lanjut.

Selain itu, ITDC selaku pengelola Kawasan Mandalika harus bisa berpihak dengan cara memberikan kesempatan kepada para seniman, budayawan untuk menampilkan atraksi seni budaya pada opening ceremony yang diliput oleh media internasional untuk menampilkan kearifal lokal kita ke seluruh dunia.

3. Komunikasi

Untuk menghindari ketersinggungan yang dapat berdampak pada masyarakat, maka komunikasi harus bersifat inklusif bukan eksklusif. Contohnya, ITDC selaku pengelola Mandalika agar bisa membangun komunikasi yang baik dan terbuka dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.

Contoh komunikasi yang membuka diri adalah dengan transparan terhadap perekrutan tenaga kerja dan porsi SDM yang dapat bekerja di dalam Kawasan.

4. Target

Pemerintah harus menentukan target mengenai jumlah kunjungan wisatawan dan devisa yang bisa dihasilkan. Sebut saja pada event MotoGP Maret 2022 mendatang. Pemerintah harus jelas menentukan target sehingga bisa diikuti dengan usaha-usaha kolaboratif antar komponen untuk mewujudkannya.


---


Artikel opini ini ditulis oleh Taufan Rahmadi, Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional. Artikel sudah diubah seperlunya oleh redaksi.


(wsw/fem)

Hide Ads