Strategi PDKT untuk Hadapi 2022
Untuk menghadapi tahun 2022, saya merumuskan strategi PDKT yang bisa diaplikasikan untuk dunia pariwisata Indonesia. Strategi PDKT itu adalah Policy, Diseminasi, Komunikasi dan Target.
Berikut Uraiannya:
1. Policy
Policy/kebijakan sangat penting untuk mendatangkan market yang akan berkunjung ke Destinasi-destinasi wisata kita. Kebijakan-kebijakan yang ditelurkan pemerintah harus mendukung event-event skala internasional, yakni penghapusan Karantina bagi wisman. Syarat kunjungan wisman selanjutnya yakni telah divaksin komplit dan melakukan swab PCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wisatawan domestik jangan sampai dikesampingkan karena mereka adalah tulang punggung pariwisata Indonesia di saat-saat sulit seperti saat ini. Terbukti saat gelaran WSBK, wisatawan domestik yang lebih banyak memberikan kehidupan kepada insan pariwisata di NTB.
Kebutuhan Wisatawan domestik adalah kebijakan yang memudahkan untuk melakukan perjalanan dalam negeri, seperti yang sudah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo yakni penurunan biaya SWAB Antigen dan PCR dan yang terbaru pembatalan pemberlakuan PPKM Level III serentak seluruh Indonesia.
2. Diseminasi
Bentuk resiprokal terhadap investasi negara yang sangat besar terhadap ITDC adalah keberpihakan ITDC kepada Pemerintah provinsi dan Kabupaten dengan cara memberikan kesempatan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten untuk menempatkan branding pariwisatanya di Sirkuit Mandalika. Adapun bentuk kerjasamanya bisa dikomunikasian lebih lanjut.
Selain itu, ITDC selaku pengelola Kawasan Mandalika harus bisa berpihak dengan cara memberikan kesempatan kepada para seniman, budayawan untuk menampilkan atraksi seni budaya pada opening ceremony yang diliput oleh media internasional untuk menampilkan kearifal lokal kita ke seluruh dunia.
3. Komunikasi
Untuk menghindari ketersinggungan yang dapat berdampak pada masyarakat, maka komunikasi harus bersifat inklusif bukan eksklusif. Contohnya, ITDC selaku pengelola Mandalika agar bisa membangun komunikasi yang baik dan terbuka dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.
Contoh komunikasi yang membuka diri adalah dengan transparan terhadap perekrutan tenaga kerja dan porsi SDM yang dapat bekerja di dalam Kawasan.
4. Target
Pemerintah harus menentukan target mengenai jumlah kunjungan wisatawan dan devisa yang bisa dihasilkan. Sebut saja pada event MotoGP Maret 2022 mendatang. Pemerintah harus jelas menentukan target sehingga bisa diikuti dengan usaha-usaha kolaboratif antar komponen untuk mewujudkannya.
---
Artikel opini ini ditulis oleh Taufan Rahmadi, Pengamat sekaligus Ahli Strategi Pariwisata Nasional. Artikel sudah diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol