Fakta Geger Monyet Bantai Anak Anjing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Geger Monyet Bantai Anak Anjing

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 25 Des 2021 07:11 WIB
Pembunuhan 200 anak anjing oleh gerombolan monyet untuk membalas dendam, fakta atau hoaks?
Pembantaian anak anjing oleh monyet, fakta atau hoaks? (BBC Magazine)
Majalgoan -

Desa Lavul di Majalgaon, negara bagian Maharashtra, India, membetot perhatian dunia setelah muncul konflik antara anjing dan monyet dalam satu pekan terakhir. Benarkah monyet membunuh ratusan anak anjing seperti yang dikabarkan?

Lavul, sebuah desa yang terletak hanya lima sampai tujuh kilometer dari Majalgaon tehsil, di distrik Beed, Marathwada. Lavul termasuk desa terkaya di distrik Beed. Produksi gula tebu menjadi sumber kesejahteraan warganya. Namun di sisi lain, nasib pekerjanya sangat menyedihkan.

Tetapi bukan perkara nasib para pekerja itu yang bikin Lavul menjadi sorotan dunia. Ada pertikaian monyet dan anjing. Kabarnya, monyet-monyet melakukan balas dendam terhadap anjing yang telah menyerang kawanan monyet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati baru viral belakangan, warga menyebut semua itu bermula pada bulan September 2021. Di awal bulan itu, dua ekor monyet datang ke Desa Lavul.

"Tidak banyak monyet di desa ini, kadang-kadang mereka datang, tapi tidak mengganggu. Namun, setelah dua ekor monyet itu datang, peristiwa aneh mulai terjadi," kata salah satu pengurus desa Ravindra Shinde seperti dikutip BBC.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut monyet-monyet itu mengambil anak-anak anjing dan membawanya ke atas pohon atau rumah yang tinggi. Awalnya, warga desa tidak begitu mengerti apa yang dilakukan monyet-monyet itu, tetapi kemudian mereka melihat monyet-monyet itu meninggalkan anak-anak anjing tersebut.

Beberapa anak anjing yang dibawa monyet-monyet itu ke atas pohon maupun rumah-rumah yang tinggi jatuh dan kemudian mati.

Dari situlah rumor menyebar bahwa para monyet membunuh anak-anak anjing.

Setelah kejadian itu, berbagai informasi mulai menyebar, seperti misalnya jika monyet itu mengejar warga atau jika monyet itu lewat di depannya, orang tersebut tiba-tiba terjatuh dan terluka.

Salah satu warga yang mengaku terluka karena aksi monyet itu adalah Sitaram Naibal. Kedua tumit Naibal patah dan dia harus memakai kruk untuk menopang badannya. Dia bilang telah menghabiskan satu setengah lakh rupee untuk pengobatan. Setelah tiga bulan, dia bisa berjalan, itu pun pelan dan belum bisa lama-lama.

Teror lain dilakukan monyet kepada anak-anak. Sampai-sampai warga harus mengunci pintu baik siang atau pun malam. Mereka juga telah melaporkan situasi mencekam tersebut kepada dewan desa.

Viral Dulu, Direspons Kemudian

Dalam prosesnya, dewan desa memutuskan untuk mencari bantuan dengan mendaftarkan pengaduan ke Departemen Kehutanan.

"Saya sudah menulis surat kepada Departemen Kehutanan pada 12-13 September mengenai hal ini, tetapi kami tidak mendapat tanggapan apa pun," kata Staf Pembangunan Desa Nanasaheb Shelke.

Setelah korespondensi dibuat lagi, tetap tidak ada respons positif dari Departemen Kehutanan.

"Departemen Kehutanan mengirim tim satu atau dua kali, tetapi mereka hanya memeriksa dan pergi," kata Radhakishan Sonawane, Ketua Komite Penyelesaian Sengketa.

Setelah itu, warga desa akhirnya meminta bantuan media dan setelah publikasi dan diskusi di media, barulah ada penindakan. Setelah berbagai diskusi muncul di media, akhirnya Departemen Kehutanan Dharur menghubungi timnya di Nagpur untuk menangkap monyet-monyet itu.

Setelah itu, pada 19 Desember, tim dari Nagpur menangkap monyet-monyet itu menggunakan perangkap. Saat monyet-monyet itu menculik anak-anak anjing, seekor anak anjing ditempatkan di kandang untuk memancing para monyet.

"Setelah monyet-monyet itu ditangkap, mereka dilepaskan ke habitat aslinya di hutan," kata petugas Hutan Vadwani DS More.

Lihat juga video 'Turis Bali Hilang Bikin Kawanan Monyet Kelaparan-Serbu Rumah Warga':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman Berikutnya >>> Kata Ahli

Pendapat Ahli tentang Penyebab Aksi Monyet

Dokter hewan di Kebun Binatang Siddharth Udyan di Aurangabad, dr BS Naikwade, menyebut lumrah jika monyet marah jika ada yang menyakiti.

"Memang benar bahwa monyet dapat menyakiti orang yang marah. Mereka dapat melakukan sesuatu dalam kemarahan untuk membalas dendam. Namun, kabar tentang desa Lavul itu berlebihan," kata Naikwade.

"Monyet adalah hewan yang sangat ingin tahu. Mungkin dia melakukan ini karena penasaran," Dhanraj Shinde, presiden Life Care Animal Association, menimpali.

"Monyet-monyet itu tidak menyerang siapapun di desa tersebut. Beberapa peristiwa terjadi karena monyet-monyet itu panik, tapi monyet-monyet itu tidak pernah menyerang," kata petugas hutan DS More.

"Jika monyet-monyet itu berkelahi, orang-orang ketakutan dan menyerang monyet-monyet itu."

Jadi, monyet-monyet itu akan berusaha melindungi diri mereka.

Drama yang telah berlangsung selama tiga bulan di Desa Lavul itu akhirnya berakhir. Sekarang banyak anjing terlihat berkeliaran di desa, anak anjing juga ada di beberapa tempat, tetapi monyet tidak ada lagi. Mereka telah dilepaskan kembali ke alam liar.


Hide Ads