Setelah keluhannya tentang hotel isolasi yang bobrok viral, WNA asal AS kini bisa mandi air panas. Dia pun merasa bersyukur. Kamar hotel juga sudah dibersihkan.
Seorang WNA dari Negeri Paman Sam, Matthew J Martin mengeluhkan tentang hotel isolasi yang dia tempati di bilangan Wahid Hasyim Jakarta yang kondisinya bobrok.
Hotel itu kotor, kerpetnya berdebu dan banyak noda hingga cat terkelupas. Di dalam kamar mandinya bahkan tidak ada air panas. Padahal Matthew sudah membayar mahal untuk hotel itu, Rp 2 jutaan per malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah keluhan Matthew viral di media sosial, akhirnya pihak hotel melakukan sejumlah perbaikan. Matthew dan anaknya kini bisa mandi pakai air panas.
"Kondisinya di sini sudah lebih baik sedikit. Alhamdulillah, air panas di kamar mandi sudah ada. Manajemen hotel ini sudah memperbaiki air panas di kamar mandi, setelah sudah jadi viral," kata Matthew dalam video yang dibagikan kepada detikTravel, Rabu (12/1/2022).
Tak cuma itu, kondisi kamar hotel isolasi yang banyak noda, kotor dan berdebu juga sudah dibersihkan oleh petugas. Bahkan karpet-karpet pun sudah divakum. Meski keluhan tentang karpet hotel yang bau masih dirasakan oleh sejumlah tamu WNA yang karantina di sana.
"Alhamdulillah, setelah saya dan tamu-tamu banyak mengkomplain dan sudah jadi viral, petugas sudah sapu-sapu, cuci lantai dan bersihkan kamar-kamar semua. Kamar yang punya karpet sudah divakum," imbuh pria yang akrab disapa Abah Omar ini.
Selain soal kebersihan, para WNA yang menjalani isolasi di hotel tersebut juga mengeluhkan soal banyaknya AC yang rusak, bahkan tidak berfungsi di kamar mereka. Menurut Matthew, pihak hotel sudah berjanji akan memperbaiki itu.
"Kata pihak manajemen hotel, mereka akan memperbaiki AC-AC yang kotor, cuci AC dan Insyaallah AC yang tidak fungsi nanti berfungsi lagi," pungkas Matthew yang lancar berbahasa Indonesia.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum