Banyak traveler yang mengunjungi kamar 308 dan mengeramatkannya karena berkaitan erat dengan Nyi Roro Kidul. Eh, lama-lama mereka datang untuk pesugihan, padahal itu salah besar.
"Kalau nilai mistiknya tinggi, kamar 308 Grand Inna Samudra Beach betul. Aura begitu kuat karena itu dikeramatkan semua orang," Abah Zaenal, salah satu pemandu.
"Yang datang ke situ kan mengeramatkan tempat itu sebetulnya. Dipakai untuk meditasi, untuk berdoa dan lain-lain. Bukan datang ke situ mencari harta. Salah persepsi," dia menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke kamar 308 Grand Inna Samudra Beach dan Karanghawu untuk memperkaya diri, nggak seperti itu tujuannya. Itu yang salah," kata dia lagi.
Selama ini, kata dia, banyak sekali yang tujuannya demikian. Lalu, ia menjelaskan bahwa tempat ini bukan untuk mencari harta dan kalau bisa memperkaya diri, maka ia yang akan mencari harta pertama kali.
Dukun membelokkan niat traveler
"Logikanya seperti itu. Jadi, tempat ini hanya untuk berdoa. Mencari keberkahan lah. Seperti itu. Cuma banyak yang membelokkan," kata Zaenal.
"Banyak paranormal yang datang ke sini membelokkan akidah, datang ke sini untuk pesugihan. Mereka datang untuk ke tempat pemujaan. Padahal nggak ada seperti itu," kata dia lagi.
Sekali lagi, Zaenal mengatakan bahwa kamar 308 hanyalah tempat berdoa. Tapi kenapa harus di kamar itu, ya salah satunya jadi tempat Presiden Soekarno bermeditasi.
"Berdoa ke siapa, ya ke Allah SWT. Gitu. Kenapa harus ke kamar 308 Grand Inna Samudra Beach? Tidak juga di mana saja bisa," kata dia.
"Hanya orang mungkin pernah tahu bahwa ini tempat meditasinya bapak presiden, ya orang jelas ingin tahu seperti apa tempatnya. Mungkin ingin lebih khusyuk karena di situ lebih hening. Tempatnya nyaman, harum, seperti itu," kata dia.
"Kalau masalah dikabulkan atau tidaknya ya kembali ke orangnya. Yang abah tahu seperti itu," dia menambahkan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!