Pria Ini Pura-pura Meninggal, Kabur ke Skotlandia, Eh Malah Kena Covid

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pria Ini Pura-pura Meninggal, Kabur ke Skotlandia, Eh Malah Kena Covid

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Minggu, 16 Jan 2022 16:15 WIB
The Lion and Unicorn Staircase at the entrance to Glasgow Universitys Memorial Chapel on a sunny day.
Foto: Ilustrasi Glasgow (iStock)
Glasgow -

Apes betul nasib pria asal AS bernama Nicholas Alahverdian ini. Dia memalsukan kematiannya untuk kabur ke Skotlandia, tapi malah terkena COVID-19 di sana.

Nicholas yang berasal dari Rhode Island ketahuan memalsukan surat kematian atas namanya sendiri. Dia menggunakan surat kematian palsu itu untuk kabur dari Amerika Serikat.

Nicholas kemudian memilih untuk kabur ke Skotlandia. Dia kabur ke sana untuk menghindari tuntutan hukum atas dirinya di Utah dan beberapa negara bagian lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alangkah malang nasib Nicholas, karena begitu tiba di Skotlandia dia malah dinyatakan terinfeksi COVID-19. Saat ini kondisinya tengah kritis dan harus menggunakan ventilator.

Dilansir detikTravel dari AP, Minggu (16/1/2022), pria berusia 34 tahun itu saat ini tengah dirawat di sebuah rumah sakit yang berada di kota Glasgow, Skotlandia. Padahal sebelumnya, dia mengumumkan kematiannya sendiri.

ADVERTISEMENT

Ya, pada tahun 2020, Nicholas mengklaim menderita kanker limfoma stadium akhir dan hanya punya waktu beberapa minggu saja untuk hidup. Dia bahkan menerbitkan Obituari secara online atas namanya sendiri dan mengumumkan telah meninggal dunia pada 29 Februari 2020.

Namun ternyata itu semua bohong belaka dan cuma siasat Nicholas saja untuk kabur dari jeratan hukum. Meski akhirnya polisi Rhode Island berhasil mengendus keberadaan Nicholas dan drama kematian palsu itu.

Nicholas didakwa atas kasus pemerkosaan yang dia lakukan di negara bagian Utah. Saat itu, dia menggunakan nama alias Nicholas Rossi. Lewat situs MySpace, dia menjalin hubungan dengan seorang wanita berusia 21 tahun.

Namun sang wanita ingin putus dari Nicholas karena dia sering berhutang kepada dirinya. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai US$ 277 Ribu (setara Rp 3,9 M). Alih-alih membayar hutangnya, wanita itu malah dilecehkan secara seksual oleh Nicholas.

"Pihak penyidik menemukan bahwa Nicholas pergi meninggalkan Amerika Serikat untuk menghindari eksekusi di Ohio. Dia telah ditemukan menggunakan nama lain di Skotlandia," pungkas David Leavitt, Jaksa Agung Utah.




(wsw/wsw)

Hide Ads