Taman Rekreasi Wisata Masih Minim Pengunjung, Ini Strategi Sandiaga

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taman Rekreasi Wisata Masih Minim Pengunjung, Ini Strategi Sandiaga

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Rabu, 19 Jan 2022 22:04 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno dalam jumpa pers, Senin (10/1/2022).
Sandiaga Uno Foto: Kemenparekraf
Jakarta -

Meski sudah dibolehkan menerima wisatawan, beberapa taman rekreasi wisata di sekitar Jabodetabek masih kekurangan pengunjung. Jika sebelum pandemi ada yang sanggup mencapai belasan juta pengunjung dalam setahun, kini angkanya berkurang drastis.

Apa strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke taman rekreasi saat pandemi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemenparekraf melakukan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dalam programnya di antaranya dengan membantu mempromosikan dan menginformasikan taman rekreasi aman dikunjungi oleh wisatawan karena menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Beberapa waktu lalu, Kemenparekraf juga telah meluncurkan kampanye #DiIndonesiaAja, agar masyarakat tidak berpergian ke luar negeri selama pandemi dan lebih memilih berwisata di Indonesia aja. Terlebih lagi belanja wisatawan Indonesia dapat mencapai 11 miliar dolar AS per tahun ketika berwisata ke luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Besarnya potensi wisatawan domestik ini perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak untuk dapat membantu menyuarakan #DiIndonesiaAja dan juga mengarahkan program-programnya untuk wisatawan nusantara. Kunjungan saya ke tempat rekreasi di Jakarta, Taman Impian Jaya Ancol dan Kebon Binatang Ragunan Jakarta pada liburan Nataru belum lama ini dalam rangka mengecek pelaksanaan prokes berbasis CHSE di lapangan sekaligus menginformasikan kepada masyarakat agar disiplin dalam menerapkan prokes ketika berkunjung ke taman rekreasi untuk menghindari penyerbaran COVID-19," ujar Sandiaga Uno.

Destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif menunjukkan telah dilengkapi sertifikasi InDonesia Care, sebagai jaminan agar wisatawan merasa aman dan nyaman dalam berwisata.

"Para pengelola taman rekreasi melakukan inovasi untuk menghindari penyebaran COVID-19 di antaranya menerapkan sistem pendaftaran secara online bagi pengunjung atau pun menerapkan sistem buka-tutup untuk menjaga jumlah pengunjung sekaligus menghindari kerumunan. Kemudian, pembayaran yang serba digital dan bersifat touchless. Sehingga diharapkan semakin banyak wisatawan nusantara yang berlibur di negaranya sendiri," jelas Sandiaga Uno.




(ddn/pin)

Hide Ads