Ternyata Ini Alasan Mengapa Erdogan Ganti Nama Turki

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ternyata Ini Alasan Mengapa Erdogan Ganti Nama Turki

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 25 Jan 2022 19:12 WIB
People throw snowballs each other on the snow-covered park in Istanbul, Turkey, on Monday, Jan. 24, 2022. A severe snowstorm disrupted road and air traffic Monday in the Greek capital of Athens and in neighboring Turkeys largest city of Istanbul, while snow blanketed most of Turkey and Greece, including several Aegean islands. (AP Photo/Emrah Gurel)
Presiden Erdogan mengganti nama negara Turki menjadi Turkiye. Foto: AP/Emrah Gurel
Istanbul -

Presiden Erdogan telah mengganti nama Turki menjadi Turkiye atau Türkiye dalam dialek lokal. Ternyata, ada alasan besar di balik pergantian nama itu.

Setelah hampir 100 tahun menjadi republik yang merdeka, negara yang dikenal global dengan nama Turkey (Turki) mulai kembali ke identitas aslinya. Pergantian nama itu baru saja diumumkan Presiden Erdogan secara resmi pekan ini, setelah sempat memberikan pengumuman sejak bulan Desember lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikTravel dari media Afar, Selasa (25/1/2022), frasa Türkiye sendiri merepresentasikan budaya, peradaban dan nilai bangsa yang terbaik. Ke depannya, Erdogan bahkan memerintahkan UMKM untuk meluncurkan produk dengan brand made in Türkiye.

Beberapa media lokal juga mengungkapkan, kalau Erdogan akan menggunakan frasa Türkiye dalam semua bentuk komunikasi formal dan semua situs resmi pemerintah. Alasan lain, frasa Türkiye juga membedakan nama Turki dari burung Turkey atau kalkun yang identik di momen hari Thanksgiving AS.

ADVERTISEMENT

Terkait alasan terakhir, masyarakat Turki sebenarnya tak ambil pusing. Faktanya, masyarakat Turki telah menyebut frasa Türkiye sejak merdeka tahun 1923 silam.

Sayangnya, Turki terjebak dalam identitas Turkey yang populer dalam bahasa Inggris. Adapun inisiatif Erdogan itu mendapat pujian dari kalangan internal, walau ada juga yang menyebutnya tak efektif.

Perubahan nama negara Turki itu juga dilihat sebagai manuver politik Erdogan yang tengah bersiap untuk menghadapi pemilu mendatang tahun 2023, atau setahun sebelum pemilu Indonesia.




(rdy/ddn)

Hide Ads