TRAVEL NEWS
Sempat Nyaris Punah, Sapi Biru Kembali Berjaya di Latvia

Tahukah kamu, di Latvia ada sapi berkulit biru? Sapi ini sempat terancam punah namun berkat usaha keras, kini jumlahnya sudah ribuan ekor.
Ada pemandangan unik ketika traveler datang ke Latvia. Di antara sapi-sapi berwarna hitam, cokelat, dan putih, ada sapi biru yang menarik perhatian.
Sapi biru merupakan hewan khas Latvia yang sempat hampir punah pada masa pemerintahan Uni Soviet. Sapi yang menjadi identitas nasional negara itu, saat ini terus dikembangbiakkan untuk menjaga eksistensinya.
"Hari-hari terburuk mereka sudah berakhir," kata Kepala Taman Hewan Ciruli, Arnis Bergmain dikutip dari AFP, Sabtu (29/1/2022).
"Sapi biru itu unik dan luar biasa. Saya senang kami dapat membantu mereka berkembang," ujarnya.
Taman Hewan Ciruli memang menjadi tempat penangkaran sapi biru. Pada tahun 2000, hanya ada 18 ekor sapi biru di Latvia. Sekarang, jumlahnya mencapai 1.500 ekor.
Dahulu, sapi ini hanya ditemukan di Pantai Baltik, di wilayah Kurzeme. Lama-kelamaan, sapi biru semakin populer di daerah tengah.
Dengan semakin bertambahnya jumlah sapi biru, masyarakat di sana ikut kecipratan manfaatnya. Para pemilik penginapan di pedesaan menggunakan sapi biru sebagai daya tarik wisata.
Sementara itu, para petani memasukkan sapi biru dalam kawanan sapi lainnya karena mereka memiliki naluri keibuan yang kuat.
"Jika anak sapi dengan warna apapun kehilangan induknya atau terpisah, sapi biru akan mengambil anak sapi itu dan membesarkannya sebagai anak sendiri," kata Bergmanis.
Sapi biru memang banyak ditemukan di daerah pantai. Legenda mengatakan, mereka mendapatkan warna biru dari laut.
Ketika lahir, sapi biru sebenarnya berwarna krem. Namun rambut mereka berubah menjadi biru dan menggelap seiring berjalannya waktu.
Pigmen warna itu juga mempengaruhi jaringan otot, menghasilkan daging sapi yang sangat gelap. Akan tetapi jumlahnya tidak terlalu sedikit untuk penjualan daging skala massal.
Ketika komunis berkuasa di bawah pendudukan Soviet, mereka menekankan produksi massal untuk daging sapi dan susu. Mereka menyukai ternak yang lebih generik sehingga menyebabkan sapi biru hampir punah.
Beruntung, sapi biru selamat dari kepunahan berkat pertunjukan teater. Pada tahun 1970-an, terdapat drama populer berjudul The Blue One yang ditulis Gunars Priede. Drama itu menyadarkan publik bahwa sapi biru yang menjadi identitas nasional nyaris lenyap.
Pada tahun 2006, para petani, ilmuwan, dan penggemar kemudian mendirikan Asosiasi Sapi Biru untuk melindungi hewan tersebut. Sementara pemerintah memberikan subsidi khusus bagi pemilik sapi biru.
Kembali ke profil sapi biru, sapi ini memiliki kemampuan menonjol yakni berkembangbiak dalam kondisi sulit.
"Sapi biru yang kuat, mandiri, dan dapat hidup sepanjang tahun di luar ruangan, bahkan selama musim dingin yang beku, yang tidak dapat ditanggung oleh banyak ternak lainnya," kata Kepala Asosiasi Sapi Biru Daiga Simkevica.
Asosiasi Sapi Biru menyelenggarakan seminar untuk para petani, membuat catatan yang cermat untuk menghindari perkawinan sedarah, bekerja untuk menjaga populasi terus bertambah dan juga melakukan penelitian tentang ternak.
"Di masa depan kami berharap dapat melakukan analisis DNA lengkap untuk mengidentifikasi gen-gen yang unik pada sapi biru itu," kata Simkevica.
"Kami belum pernah melihat sapi biru terkena virus bovine leukosis, oleh karena itu kami berharap dapat mengidentifikasi gen yang mungkin bermanfaat bagi semua sapi lain juga," kata dia.
Simak Video "Detik-detik Pesawat Pribadi Austria Jatuh di Laut Latvia"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)