Gubernur Jambi Al Haris mendorong Geosite Kerinci menjadi Geopark Nasional. Dinilai memiliki nilai lebih sebagai warisan geologi untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian.
"Penetapan warisan geologi (geoheritage) bertujuan untuk melindungi dan melestarikan nilai warisan geologi sebagai rekaman sejarah. Geologi yang pernah atau sedang terjadi dan sebagai objek penelitian, pendidikan, kebumian dan geowisata," kata Gubernur Jambi Al Haris di Jambi, seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).
Dia menyebut Provinsi Jambi memiliki sangat banyak sumber daya alam yang mengandung geologi vulkanik dan sebagainya sehingga menimbulkan biodiversity.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Al Haris warisan geologi itu merupakan keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi. Sehingga, memiliki nilai ilmiah tinggi, langka, unik, dan indah, serta dapat memanfaatkannya untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian.
Masalahnya, Jambi kekurangan sumber daya manusia yang berkualitas untuk turut serta mengembangkan potensi tersebut. Apalagi, Geosite Kerinci digadang-gadang menjadi salah satu upaya Jambi untuk mendongkrak pendapatan dari sektor pariwisata.
Saat ini, Kabupaten Kerinci boleh dibilang sudah cukup sohor di kalangan traveler dengan wisata sejarah dan wisata alam. Di sana terdapat kebun teh Kayu Aro, kawasan Aroma Peko, Danau Kaco, Danau Gunung Tujuh, dan pendakian Gunung Rinjani.
"Perlu adanya kajian dari teman teman Badan Geologi agar kita bisa mengajukan Geosite Kerinci menjadi Geopark Nasional dan harapan ke depannya bisa masuk ke UNESCO Global," katanya.
Untuk mendukung keinginan tersebut Pemerintah Provinsi Jambi menyusun rencana anggaran untuk menggolkan rencana Geosite Kerinci menjadi Geopark Nasional.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol