Ingin Menjadi Digital Nomad, tapi Usia Sudah Tidak Muda? Baca Ini Dulu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ingin Menjadi Digital Nomad, tapi Usia Sudah Tidak Muda? Baca Ini Dulu

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 03 Feb 2022 19:55 WIB
Sandy toes and feet of two women relaxing on chaise lounge chairs while enjoying a tranquil beach vacation. Idyllic Tropical beach resort scene of two women sunbathing
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Terkadang usia menjadi pertimbangan untuk memilih gaya hidup. Buat traveler yang kepikiran jadi digital nomad, tetapi usia sudah tidak muda, coba baca ini dulu.

Digital nomad menjadi kehidupan yang ramai dijalani sekarang di masa pandemi, karena kemudahan bekerja tanpa harus ke kantor. Bekerja di hotel, di luar kota, di pantai, kampung dimanapun bisa melakukan pekerjaan.

Memang tidak dimungkiri banyak anak muda yang terjun ke dalam kehidupan ini. Identik menjadi jiwa muda yang bebas, suka berpesta, dan membuat konten traveling melekat kepada para digital nomad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana dengan para digital nomad yang usianya sudah di atas 35? Tentu usia ini cara pandang dan hal-hal yang dinikmati sudah berbeda.

Contohnya, Pedro Richardson. Dia pria yang kehilangan sebagian besar pendapatannya sebagai blogger perjalanan dan konsultan hotel di usia yang tidak lagi muda. 43 tahun.

ADVERTISEMENT

Dengan keinginan untuk mempertahankan standar hidupnya, ia pindah dari rumahnya di London pada Agustus 2020 ke tujuan dengan nilai tukar yang menguntungkan. Kemudian, dia mengejar gaya hidup nomaden digital secara penuh waktu.

Setelah tinggal di Ukraina, Serbia, dan sekarang Turki, ia membuat konten SEO untuk situs web yang berfokus pada perhotelan dan tujuan yang berbasis di AS dan Eropa.

Meskipun menjadi yang lebih tua dalam kelompok ex-pat dan digital nomad tidak mengganggu Richardson. Dia memperhatikan orang lain cenderung memperlakukannya secara berbeda ketika mereka mengetahui usianya.

"Mereka berubah dari memperlakukan saya seperti seorang teman menjadi memperlakukan saya seperti seorang paman," kata Richardson tentang dua puluhan yang dia temui sebagai pengembara digital sejauh ini.

"Terkadang ada sedikit olok-olok dan lelucon, tetapi ketika mereka menyadari bahwa saya berusia empat puluhan, saya merasakan kebingungan," dia mengisahkan.

Pengalaman serupa dialami oleh Sarah Wilson. Dia memulai perjalanannya dari London 20 tahun lalu pada usia 35 tahun. Dia mencatat jenis akomodasi nyaman untuk para nomaden digital yang lebih tua.

"Ada beberapa hostel pada awalnya di mana saya berpikir, 'Saya tidak benar-benar merasa nyaman di sini, saya bisa menjadi ibu semua orang,'" kata Wilson.

Mungkin ini bisa menjadi tips untuk para traveler yang ingin nomaden di usia tidak muda dengan menghindari hostel pesta. Dengan membayar lebih sedikit untuk menginap di wisma yang lebih kecil, dia menemukan rentang usia tamu meningkat, menarik jenis pelancong yang berbeda.

Dengan tidak adanya lounge bersama, ruang makan bersama, dan kamar asrama yang menampung selusin wisatawan lain, peluang untuk menjalin koneksi baru tampaknya lebih sulit didapat.

Setelah tinggal di luar negeri di Paris dan tinggal di hostel di usia dua puluhan, sekarang Tashieka Brewer, yang berusia 46 tahun dari South Jersey, akrab dengan proses berteman di tempat baru. Namun kembali menjadi nomaden digital beberapa dekade kemudian membawa ketidakpastian baru.

"Saya benar-benar berpikir bahwa bertemu orang-orang dan membangun rasa kebersamaan itu adalah urusan saya. Saya berpikir 'Bagaimana saya menanganinya di usia empat puluhan?'"kata Brewer.

Ya, rupanya para digital nomad tua menyadari pentingnya menemukan komunitas secara langsung maupun online. Setelah menemukan koneksi online pertemanan lebih sip berlanjut di kehidupan nyata.

Selain membangun rasa kebersamaan dan bertemu teman di jalan, soal kesehatan perlu diperhatikan. Makanya, penting sekali memiliki polis asuransi perjalanan yang lebih komprehensif.

Kemudian, memastikan memiliki layanan gigi dan mammogram. Perlu juga mengetahui fasilitas kesehatan yang ada di sekitar kita.




(sym/fem)

Hide Ads