Pesawat Susi Air diusir dari hanggar di Malinau, Kaltara bikin geger dan berbuntut panjang. Maskapai pengganti, Smart Aviation menjelaskan posisinya.
Smart Aviation dikatakan sudah mendapat izin kontrak hanggar pada awal tahun ini. Proses perizinan itu sendiri sudah dilakukan dari akhir tahun lalu.
"Betul adanya per tanggal 1 Januari 2022 PT Smart Cakrawala Aviation adalah pemilik izin sewa hanggar di Malinau, Kaltara. Kontraknya berlaku sampai 31 Desember 2022," kata Winarso, direktur PT Smart Cakrawala Aviation, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/2/2022).
"Kami sudah melakukan presentasi penyewaan hanggar ini di sekitar bulan September-Oktober 2021. Pengajuan resmi 17 November 2021, namun diberi izin di akhir Desember 2021," Jois Christine selaku eksekutif staff for BOD PT Smart Cakrawala Aviation menimpali.
Jois mengatakan bahwa kontrak maskapai sebelumnya sudah selesai di akhir tahun 2021. Lalu, soal penarikan pesawat Susi Air dari hanggar, Smart Aviation tidak tahu menahu.
"Per tanggal 1 Januari 2022 akan diberi hanggar itu. Karena kontrak perizinan hanggar berakhir pada 31 Desember 2021," kata Jois.
"Kalau penggusuran kami nggak tahu menahu. Kami hanya mengajukan perizinan sewa menyewa saja," dia menambahkan.
Sejarah Smart Aviation di Malinau
Winarso menyebut PT Smart Cakrawala Aviation adalah perusahaan penerbangan yang sudah berdiri sejak empat tahun lalu. Sekarang, perusahaan itu memiliki 13 unit armada.
Armada itu akan terus menerus datang di tahun ini, sekitar enam hingga tujuh pesawat. Jadi, bisnis PT Smart Cakrawala Aviation yakni penerbangan charter dan perintis.
"Kami juga melakukan pekerjaan untuk foto udara dan lain-lain. Tentu saja bisnis ini bisnis yang normal di semua tempat kalau memang menarik kami akan datang," kata dia.
"Di Malinau, di Tarakan kita sudah beroperasi empat tahun lalu. Ini bukan semata-mata kami beroperasi bukan hanya gara-gara hanggar," terang Winarso.
Lebih lanjut, operasi penerbangan di Malinau dan sekitarnya hampir sama dengan yang ada di Papua.
"Pesawat ini terbang ke tempat-tempat terpencil dengan pesawat model seperti ini. Masyarakat tidak bisa mendapatkan kebutuhan dengan pesawat besar," kata Winarso.
"Pesawat-pesawat yang seperti inilah yang bisa mendarat. Kebutuhan sembako, rokok dan lain-lain disuplai dengan pesawat ini," ujar dia.
Simak Video "Tim SAR Temukan Puing Pesawat Smart Aviation di Binuang Kaltara"
(msl/fem)