Sampah plastik yang menyebabkan terpuruknya hewan laut masih menjadi masalah di dunia. Tak hanya di Indonesia, banyak penyu yang juga terdampak di pantai Uni Emirat Arab (UEA).
Pada minggu lalu, penyu sisik terdampar di sebuah pantai Kalba, kota di pantai timur UEA. Dahulu, pantai ini begitu alami, tapi kini telah dikotori oleh sampah dari tempat pembuangan terdekat. Kantong plastik, botol sampai penyu mati menjadi pemandangan yang menyedihkan.
Seorang ahli kelautan bernama Fadhi Yaghmour memeriksa sekitar 200 penyu untuk sebuah penelitian. Hasilnya, dia menemukan penyebab kematian dari penyu adalah sampah plastik yang mereka makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mungkin kekurangan gizi," kata Fadhi.
Sampah plastik menyumbat saluran usus penyu dan membuat hewan-hewan itu kelaparan.
Penyu menjadi salah satu dari 64 hewan yang diambil dari pantai Kalba dan Khor Fakhan di Emirat Sharjah untuk dianalisis di Laboratorium Yaghmour.
Tim telah menerbitkan sebuah buletin tentang pencemaran laut yang berupaya mendokumentasikan bahaya plastik sekali pakai yang sudah melonjak digunakan di seluruh dunia. Tak lupa juga beserta sampah-sampah lain yang biasa ditemukan di laut.
Plastik yang dibuang menyumbat saluran air dan berdampak pada hewan-hewan di sekitarnya. Tak hanya penyu, tapi juga paus, burung dan hewan lainnya.
![]() |
Menurut penelitian, sebanyak 75% dari penyu hijau yang mati dan 55% dari penyu tempayan di Sharjah telah memakan sampah laut, seperti kantong plastik, tutup botol, tali dan jaring ikan.
"Saat sebagian besar penyu memiliki plastik di tubuh mereka, Anda tahu Anda memiliki masalah yang signifikan," tutur Fadhi.
"Jika ada waktu untuk peduli dengan penyu, sekaranglah saatnya," dia menambahkan.
Sayangnya, menurut World Conservation Union, penyu hijau dan tempayan terancam punah, terlebih penyu sisik. Ketiga spesies tersebut bisa ditemukan di perairan hangat dan dangkal di Teluk Persia, Teluk Oman dan sisi lain Selat Hormuz.
Selanjutnya, penyu yang paling sering makan plastik
Studi ini juga menemukan bahwa penyu hijau paling cenderung memakan kantong plastik dan tali yang menyerupai ubur-ubur dan sotong. Penyu juga memakan potongan benda plastik keras lainnya yang mereka kira siput dan hewan invertebrata lainnya.
Konservasionis di UEA, tim dari Yaghmour dan lainnya di otoritas lindung dan lingkungan Sharjah berusaha untuk melindungi penyu di negaranya. Petugas telah menerima laporan yang terus menerus dari masyarakat tentang penyu yang dalam kesulitan. Mereka menyelamatkan hewan tersebut untuk diobati.
"Jika kita kehilangan penyu ini, ekosistem akan mati," kata manajer operasional Al Qurum Mangrove Center, Abdulkarim Vettan, sambil menunjuk penyu yang harus diamputasi akibat jaring yang tersangkut di siripnya.
![]() |
Jumlah sampah sudah semakin menumpuk di seluruh dunia. Bahkan, menurut studi di Science Advance pada lima tahun lalu, diperkirakan sebanyak 12 miliar metrik ton sampah akan menumpuk di tahun 2050.
Itu hanya salah satu ancaman kerusakan laut yang disebabkan oleh manusia. Di samping itu ada pembangunan pantai yang berlebihan dan penangkapan ikan yang juga berlebihan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!