KLHK: Ibu Kota Baru Bukan Kantong Sebaran Orang Utan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

KLHK: Ibu Kota Baru Bukan Kantong Sebaran Orang Utan

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Kamis, 24 Feb 2022 09:13 WIB
Satu orangutan jantan bersama pasangan dan anaknya bergelantungan di atas pohon saat hendak diselamatkan tim gabungan IAR Indonesia dan BKSDA Kalbar di Jalan Pelang-Tumbang Titi Km 9 di Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Minggu (2/2/2020). Dalam kesempatan tersebut IAR Indonesia dan BKSDA Kalbar berhasil menyelamatkan satu induk betina orangutan serta anaknya dari sebuah pohon kering di hutan yang telah mengalami kerusakan parah akibat kebakaran besar pada 2019 lalu, sementara satu orangutan jantan lainnya meloloskan diri saat hendak diselamatkan. ANTARA FOTO/HO/IAR Indonesia-Heribertus Suciadi/jhw/foc.
Foto: ANTARA FOTO/HO/IAR Indonesia-Heribertus Suciadi
Jakarta -

Pemerintah menepis laporan wilayah pusat Ibu Kota Negara (IKN) dekat dengan habitat orang utan. Wilayah IKN berada di bekas kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), yang bukan merupakan hutan primer.

Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif guna mengurangi dampak yang terjadi dalam pembangunan IKN seperti AMDAL, KLHS, koridor, dan sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian LHK, Wiratno menyampaikan bahwa Pusat IKN bukanlah merupakan daerah sebaran alami orang utan.

Wiratno menerangkan, peta Sebaran orang utan di wilayah IKN, berdasarkan PHVA (2016) populasi orang utan kalimantan (Pongo pygmaeus morio) terbagi ke dalam 17 landsekap, yaitu Lansekap Beratus, Sungai Wain, TN Kutai - Bontang, Belayan - Senyiur, Wehea - Lesan, Sangkulirang, Tabin, Area Hutan Tengah, Kinabatangan Rendah, Kinabatangan Utara, Ulu Kalumpang, Crocker, Lingkabau, Bonggaya, Ulu Tungud, Trus madi, Sepilok, dengan total jumlah orang utan sebanyak 14.540.

ADVERTISEMENT

"Orang utan terdekat dengan IKN hanya di lansekap Sungai Wain. Orang utan yang terdapat di areal Sungai Wain adalah orang utan hasil rehabilitasi," ungkap Wiratno.

Jumlah orang utan yang sudah dirilis dari ketiga Pusat Rehabilitasi yaitu Samboja (BOSF), Jejak Pulang dan Pusat Suaka orang utan Arsari Itciku adalah sebagai berikut: (1) Sungai Wain: (tahun 1992-1997) sejumlah 78 orang utan; (2) Meratus: (tahun 1997-2002) sejumlah 338 orang utan, dan (3) KJ7: (tahun 2012-2021) sejumlah 126 orang utan. Tempat pelepasliaran ini berada di zona luar pembangunan IKN.




(ddn/pin)

Hide Ads