Wisatawan selama ini mungkin menganggap liburan ke 3 Gili di Lombok yakni Gili Trawangan, Air dan Meno mahal. Kalangan hotel menepis hal ini. Ada kok paket menginap Rp 500 ribu saja.
Hal tersebut disampaikan Ketua Gili Hotel Association, Lalu Kusnawan saat ditemui di Gili Trawangan, Lombok Utara, Sabtu (19/3/2022).
"Kalau dilihat range harga variatif, tapi bisa dapat Rp 500 ribu dalam suasana normal," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat terjangkau ya?" Menparekraf Sandiaga Uno menimpali.
"Mungkin dianggap middle up untuk domestik yang masuk ke 3 gili. Di sini kita bisa snorkeling, diving, horse riding, bicycle yang kita lakukan tadi (berlari) bisa salah satu daya tarik," ujar Kusnawan.
"Ya fun run 7 km ya, dari titik berangkat itu pas 7 km," Sandiaga menimpali yang memang pagi itu habis berlari.
Kusnawan menjelaskan untuk menjelajahi Gili Trawangan wisatawan cukup menghabiskan waktu 60 menit. "Kalau naik sepeda 20 menit sampai keliling pulau, kami memohon dibantu akses jalan," ujar Kusnawan.
"Ya saya lihat sendiri, bagaimana dampak abrasi dan juga perbaikan-perbaikan dari segi infrastruktur yang perlu dilakukan," kata Sandiaga.
Untuk pemaksimalan infrastruktur, Sandiaga mendorong agar Pemerintah Kabupaten Lombok Utara untuk dapat mengajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nantinya akan dikawal oleh Kemenparekraf/Baparekraf agar dapat disetujui pemerintah pusat. Dana yang akan diajukan mencapai sekitar Rp 80 miliar.
Selain itu juga dengan memaksimalkan digitalisasi untuk mendorong peluang ekonomi kreatif khususnya para pelaku UMKM.
"Dengan digitalisasi, mudah-mudahan ini jadi awal kebangkitan kita sehingga lapangan kerja mulai terasa kembali lagi untuk diciptakan," ujar Sandiaga.
Menparekraf menginap semalam di Gili Trawangan di hotel yang dikelola Lalu Kusnawan. Dia ingin melihat langsung ketersediaan kamar, layanan, sekaligus dampak dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Hari ini kita melihat bahwa di Gili mulai menggeliat dengan diadakannya MotoGP, banyak masyarakat dari wilayah Indonesia datang ke sini," kata Sandiaga.
Lalu Kusnawan, menjelaskan, saat ini tingkat hunian di Gili memang sudah mulai menunjukkan peningkatan. Ia berharap dukungan kebijakan pemerintah agar kondisi ini dapat terus meningkat.
"Saya bisa menyampaikan berita bahwa okupansi, tingkat reservasi mulai dari April 2022 sudah ada bahkan Juli hingga Agustus 2022 sudah mencapai 30 sampai 40 persen untuk wisatawan mancanegara," kata Lalu Kusnawan
Meski tingkat kunjungan mulai merangkak naik, namun Sandiaga mengakui bahwa hal ini belum mencapai titik optimal. Hal ini akan menjadi catatan untuk dapat memaksimalkan berbagai gelaran event di Pulau Lombok dan NTB kedepannya agar memberikan dampak terhadap masyarakat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Langkah yang akan dilakukan, kata Sandiaga, salah satunya berkolaborasi dengan kementerian/lembaga dan pihak terkait lainnya untuk menyempurnakan infrastruktur dan konektivitas. Sehingga wisatawan yang datang bisa tersebar ke berbagai wilayah di NTB. Tidak menumpuk di sekitar Mandalika, Senggigi, atau Mataram.
"Penyebaran itu menjadi tugas kami, dan tadi masukan dari Pak Wakil Bupati (Lombok Utara) adalah bagaimana interconnectivity. Jadi harus bisa siapkan shuttle sehingga penumpukan (wisatawan) itu bisa kita distribusikan ke wilayah lain yang membutuhkan tingkat hunian seperti Gili dan lainnya," kata Sandiaga yang juga ditemani Wakil Bupati Lombok Utara, Danny Karter Febrianto.
(ddn/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan