Bayi badak sumatera baru saja lahir di Taman Nasional Way Kambas. Momen bersejarah ini bertepatan dengan momen Presidensi G20 Indonesia.
Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) berjenis kelamin betina itu lahir pada Kamis (24/3/2022) pukul 11.44 WIB di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas (SRS TNWK) Lampung.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno menyampaikan bahwa anak badak ini merupakan hasil perkawinan badak jantan bernama Andatu dan badak betina bernama Rosa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kelahiran anak badak Rosa ini menambah jumlah badak yang berada di dalam Way Kambas menjadi delapan ekor.
"Kelahiran Badak sumatera ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak sumatera," katanya.
Wiratno menyampaikan terima kasih yang mendalam atas kerja tim dokter hewan dan para perawat yang terus-menerus mengawasi perkembangan kebuntingan badak Rosa hingga perawatan pasca persalinannya.
![]() |
Berdasarkan keterangan Ketua Tim Dokter Hewan SRS TNWK, drh. Zulfi Arsan, Rosa menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Proses kelahirannya sendiri berlangsung selama hampir 3 jam sampai dengan bayi badak lahir.
Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas adalah satu-satunya tempat pengembangbiakan badak sumatera secara alami dengan dukungan teknologi serta kolaborasi keahlian, baik dari dalam dan luar negeri.
![]() |
SRS TNWK yang diresmikan pada tahun 1998 merupakan program kerja sama antara Balai TNWK KLHK dengan YABI @badak.indonesia untuk menghasilkan anak badak sumatera sebanyak-banyaknya, sesuai kondisi yang aman untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesies badak sumatera yang kini terancam punah.
Menteri LHK Siti Nurbaya menghargai langkah-langkah dan kepemimpinan lapangan Dirjen KSDAE, Wiratno, yang terus berkomitmen menjaga dan mengelola secara lestari keanekaragaman hayati, untuk kepentingan nasional dan dunia, masa kini dan mendatang. Kementerian LHK melalui Ditjen KSDAE terus menerus berusaha untuk menjaga habitat dan keragaman hayati satwa liar.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol