Badan pesawat Qantas yang parkir di bandara Melbourne, Australia penyok. Penyebabnya, ada truk pengangkut bagasi penumpang tak sengaja menabrak pesawat itu.
Insiden penyoknya pesawat Qantas itu terjadi pada Sabtu (9/4) akhir pekan lalu. Saat itu, situasi bandara Melbourne sedang sibuk melayani traveler di Australia yang mau liburan sekolah.
Tiba-tiba saja, pesawat jet Dreamliner itu ditabrak oleh truk pengangkut bagasi penumpang. Akibatnya, bagian penutup mesin pesawat mengalami kerusakan, sedikit penyok.
Oleh pihak Qantas, pesawat lalu dikandangkan sampai perbaikan selesai dilakukan. Tidak ada laporan mengenai penumpang cedera akibat insiden tersebut.
Asosiasi Pekerja Transportasi (TWU) Australia mengklaim insiden itu bisa terjadi karena adanya kekurangan tenaga pekerja yang bertugas di hari Sabtu. Mereka kewalahan untuk memenuhi permintaan penumpang.
"Ini situasi yang tidak ideal. Kami mendapat resiko pekerjaan yang lebih besar daripada penumpang," ujar sekretaris TWU cabang Victoria, Mike McNess seperti dikutip dari 9News, Rabu (13/4/2022).
Sementara itu, di sisi lainnya, pihak Qantas menolak klaim tersebut. Menurut Qantas, petugas bagasi penumpang seharusnya sudah berpengalaman dalam menghadapi masalah seperti itu.
"Petugas bagasi ini selalu mendukung Qantas dan maskapai lainnya di berbagai bandara di negeri ini dengan penuh keamanan, bahkan sudah selama beberapa dekade," ujar perwakilan Qantas.
Qantas malah menuding TWU bersuara tentang ini karena masalah dengan isu outsourcing pekerja kepada pihak ketiga yang dilakukan oleh pihak maskapai.
"Sebelum masalah outsourcing ini, TWU tidak pernah punya kekhawatiran soal insiden seperti ini. Namun sejak isu outsource muncul, TWU berkomentar secara terbuka tentang insiden ini dan publik berhak bertanya-tanya soal itu," sambungnya.
Selama pandemi, Qantas telah merumahkan lebih dari 2.000 pekerja. Kini setelah industri penerbangan mulai bangkit, mereka menyerahkan urusan bagasi penumpang ke perusahaan outsourcing bernama Swissport.
Simak Video "Video: Permintaan Tiket Penerbangan Turun Imbas Efisiensi Anggaran Pemerintah"
(wsw/ddn)