Maskapai penerbangan Wizz Air mendapatkan keluhan dari penumpangnya. Pasalnya mereka harus mendarat di tempat yang sangat jauh dari tujuan utama.
Diberitakan Traveller, penumpang Wizz Air harus mengalami mimpi buruk saat mendarat pada tengah malam di 300 Km dari tujuan mereka. Tak hanya itu, mereka juga harus pulang sendiri!
Penerbangan tersebut dijadwalkan lepas landas dari Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, Israel pada pukul 21.25 waktu London, Gatwick pada hari Minggu. Namun ada penundaan selama lebih dari tiga jam, sehingga pesawat kehilangan slotnya di Gatwick.
Pihak maskapai memberi tahu penumpang bahwa penerbangan akan mendarat di Luton dan diperlukan bahan bakar tambahan. Namun setelah 30 menit sebelum mendarat, penumpang kembali diberi tahu bahwa mereka tidak bisa turun di Luton karena pesawat kehilangan slot lagi. Sehingga pesawat menuju Bandara Doncaster Sheffield yang berjarak 320 km dari Gatwick.
Menurut Mirror, sebelum mendarat pada pukul 3.15 pagi, penumpang diberikan informasi bahwa mereka akan diantar ke Gatwick yang memerlukan waktu 3 setengah jam. Akan tetapi kru menghilang setelah mendarat dan tidak ada bus yang bisa ditumpangi.
Selain itu, tak ada juga taksi yang tersedia. Hal ini membuat penumpang harus menunggu lama di bandara.
"Keamanan bandara mencoba membantu kami dan mereka berhasil memberi kami air dan biskuit. Semua toko tutup dan hanya ada satu taksi yang menunggu," kata salah satu penumpang, Shachaf Karvat.
"Tidak ada yang menyangka bahwa 200 penumpang di tengah malam akan mendarat di Doncaster," tambahnya.
(elk/ddn)