Fenomena antrean subuh untuk mendapatkan slot pembuatan paspor masih terjadi hingga kini. Aktivitas ini secara tidak langsung membuat citra kantor imigrasi itu menjadi negatif.
Situasi itu disadari betul oleh pimpinan salah satu kantor Imigrasi di Jakarta. Tetapi tampaknya belum ada solusi jitu untuk mengatasinya.
"Waduh, ini kan jadi image negatif juga ya untuk kami. Mau nggak mau, jujur. Saya aja meihatnya negatif, apalagi orang luar," kata Kepala Imigrasi Jaksel, Felucia Sengky Ratna, dalam perbincangan dengan detikTravel, Sabtu (28/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang saat ini, Imigrasi mengembangkan aplikasi M-Paspor untuk mempermudah antrean pembuatan paspor. Yakni, dengan M-Paspor. Tetapi, aplikasi itu kewalahan. Slot pendaftaran online yang disediakan jauh lebih rendah ketimbang permintaan. Suasananya tidak beda saat seseorang tengah 'war' demi mendapatkan tiket konser.
Nah, antrean pembuatan paspor secara offline diyakini agak membantu bagi traveler yang gagal mendapatkan antrean secara online, padahal membutuhkan paspor secara buru-buru.
Konsekuensinya, mereka yang memburu paspor harus datang dini hari. Itu pun tidak ada jaminan antrean masih tersedia. Sebab, tidak semua kantor Imigrasi menerima pembuatan paspor secara offline. Kuotanya juga tidak banyak.
So, kendati kantor Imigrasi buka pukul 07.00, mereka yang mencari paspor datang jauh lebih pagi. Nomor antrean semu pun dibuat sebelum benar-benar mendapatkan nomor antrean dari kantor Imigrasi.
Felucia mengatakan Imigrasi tidak bisa melarang jam kedatangan pengantre paspor itu di kantor Imigrasi.
"(Karena sudah ada teknologi seperti sekarang?) Itu betul. Tapi, sekali lagi saya tidak membatasi mereka akan datang jam berapa. Ingin seperti apa," dia menjelaskan.
Untuk mereduksi antrean subuh paspor, Kantor Imigrasi Jakarta Selatan menambah satu hari kerja pelayanan pembuatan paspor. Yakni melalui layanan walk-in di hari Sabtu (28/5). Saat itu, mereka melayani hingga lebih dari dua kali lipat dari hari biasa.
"Itulah hari ini saya buka. Saya akan terus mengevaluasi pelaksanaannya (tekait layanan di hari Sabtu dengan 300 slot antrean)," dia menjelaskan.
"Karena saya baru di sini dan saya mau perkantoran berjalan mulus dong. Apesnya saya kan datang baru diserbu sama permohonan kan. Jadi ya PR berat," kata dia.
Felucia mengaku tidak masalah jika harus dievaluasi. Karena kejadian ini, dia ingin mengakomodasi semua pelamar dengan maksimal, meski harus kerja lembur.
"Kita nggak apa-apa dievaluasi," kata dia.
Simak Video 'Kenapa Bikin Paspor Butuh Waktu Lama? Ini Kata Imigrasi':
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol