Sebuah maskapai dicaci maki satu negara karena dinilai rasis. Penyulutnya adalah kuis bahasa penjajah.
Diberitakan BBC, Minggu (12/6/2022), kuis Afrikaans di dalam penerbangan adalah penyebabnya. Kuis bahasa itu menyulut kemarahan warga Afrika Selatan kepada maskapai penerbangan Irlandia, Ryanair.
Negara ini memiliki 11 bahasa resmi dan banyak yang mengatakan mereka tidak dapat memahami bahasa Afrikaans, bahasa yang diberlakukan selama pemerintahan minoritas kulit putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kuis itu berisi pertanyaan tentang pengetahuan umum Afrika Selatan. Ryanair membela tes tersebut, dengan mengatakan bahwa tes itu menyingkirkan mereka yang bepergian dengan paspor palsu Afrika Selatan.
"Karena tingginya prevalensi paspor palsu Afrika Selatan, kami mewajibkan penumpang yang bepergian ke Inggris untuk mengisi kuesioner sederhana yang dikeluarkan dalam bahasa Afrika," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Jika mereka tidak dapat mengisi kuesioner ini, mereka akan ditolak perjalanannya dan diberikan pengembalian uang penuh," lanjut maskapai.
Seorang pria Afrika Selatan yang terbang dari Lanzarote ke London pada Mei mengatakan dia "terkejut" ketika Ryanair mengambil paspor dan boarding pass-nya sebelum menyerahkan tes Afrikaans kepadanya.
Ketika Dinesh Joseph memprotes, staf Ryanair mengatakan kepadanya: "Ini bahasa Anda," katanya.
"Saya mendidih, saya merasa benar-benar terpancing. Ada rasa cemas dan marah di dalam diri saya," kata Joseph kepada program Newshour BBC.
"Tidak berperasaan dan tidak sensitif untuk memaksa orang menulis tes yang akan membangkitkan begitu banyak emosi di sekitarnya, bahasa apartheid adalah Afrikaans," lanjut Joseph, mengatakan dia merasa "tertindas.
Ia bersikeras bahwa berbicara bahasa Afrika tidak ada hubungannya dengan bagaimana Afrika Selatannya seseorang. Netizen juga mengutuk kejadian ini.
Hanya sekitar 13% orang Afrika Selatan yang berbicara bahasa Afrika sebagai bahasa pertama, menurut sensus 2011, menjadikannya bahasa ibu yang paling banyak digunakan ketiga di negara itu, setelah Zulu dan IsiXhosa.
BBC telah bertanya kepada Ryanair mengapa mereka mewajibkan tes itu daripada bahasa Afrika Selatan lainnya, tetapi perusahaan itu tidak menjawab.
Tes ini juga tidak diperlukan oleh otoritas perbatasan Inggris.
Baca juga: Apa Rasanya Jadi Koki di Pesawat? |
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol