Perempuan Saudi Tak Lagi Wajib Berhijab, Rambut Cepak Jadi Primadona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perempuan Saudi Tak Lagi Wajib Berhijab, Rambut Cepak Jadi Primadona

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 25 Jun 2022 17:41 WIB
Safi, a 26-year-old Saudi physician, poses for a photo with her short hair near the Kingdom Centre skyscraper in the centre of Saudi Arabias capital Riyadh on June 19, 2022. - When Saudi doctor Safi took a new job at a hospital in the capital, she decided to offset her standard white lab coat with a look she once would have considered dramatic. Walking into a Riyadh salon, she ordered the hairdresser to chop her long, wavy locks all the way up to her neck, a style increasingly in vogue among working women in the conservative kingdom. The haircut - known locally by the English word boy - has become strikingly visible on the streets of the capital, and not just because women are no longer required to wear hijab headscarves under social reforms pushed by Crown Prince Mohammed bin Salman, Saudi Arabias de facto ruler. (Photo by Fayez Nureldine / AFP) (Photo by FAYEZ NURELDINE/AFP via Getty Images)
Gaya rambut pendek jadi primadona di Arab Saudi (AFP via Getty Images/FAYEZ NURELDINE)
Riyadh -

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga penguasa de-facto Saudi, tidak lagi mewajibkan perempuan memakai hijab di tempat umum. Gaya rambut pendek digemari.

Keputusan itu merupakan salah satu reformasi sosial yang didorong oleh MBS. Kebijakan baru itu direspons perempuan Arab Saudi dengan memotong rambut menjadi cepak.

Kini, mereka bisa menunjukkan gaya rambut tersebut di jalanan Riyadh. Salah satu warga perempuan Riyadh yang memotong rambut dan tidak lagi memakai hijab adalah Safi. Dia berprofesi sebagai dokter dan baru saja mendapatkan pekerjaan di sebuah rumah sakit di Riyadh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Safi memutuskan untuk memberikan penampilan baru bagi dirinya. Dulu dia membiarkan rambutnya tumbuh panjang, tetapi kini menjadi sangat pendek.

Bagi Safi, yang menggunakan nama samaran untuk melindungi identitasnya, potongan rambut pendek sekaligus menjadi perlindungan dari perhatian yang tidak diinginkan dari laki-laki. Dia menyebut penampilan itu membuat dia lebih fokus kepada pasien-pasiennya.

ADVERTISEMENT

"Orang lebih suka melihat feminitas dalam penampilan wanita. Gaya ini menjadi seperti perisai yang melindungi saya dan memberikan saya kekuatan," kata Safi seperti dikutip dari AFP, Sabtu (25/6/2022).

Di salah satu salon di pusat kota Riyadh, permintaan untuk potongan rambut pendek meningkat drastis. Dari 30 perempuan, setidaknya tujuh atau delapan orang memilih potongan rambut cepak.

Pencabutan kewajiban memakai hijab hanyalah salah satu dari banyak perubahan yang menata ulang kehidupan sehari-hari para wanita Saudi di bawah MBS, sebagai ahli waris takhta Kerajaan Saudi oleh ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, sekitar lima tahun lalu.

Wanita Saudi kini tidak lagi dilarang menghadiri konser dan acara olahraga, dan tahun 2018 lalu, mereka mendapatkan hak untuk mengemudi. Kerajaan Saudi juga melonggarkan aturan perwalian, yang berarti wanita sekarang bisa mendapatkan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa izin kerabat laki-laki.




(fem/fem)

Hide Ads