Candi Singosari sempat terbengkalai sebelum ditemukan kembali oleh Belanda. Saat penemuan itu, beberapa arca dibawa ke Belanda.
Keberadaan Candi Singosari pertama kali dilaporkan Gubernur Pantai Timur Laut Jawa bernama Nicolaus Engelhard pada tahun 1801. Kemudian pada 1804, arca-arca candi mulai dipindahkan dari lokasi lalu dibawa ke Belanda pada tahun 1819.
Menurut keterangan dari juru pelihara Candi Singosari, Hari Kusno, ketika ditemukan, Candi Singosari memang dalam keadaan tak utuh. Selain itu banyak arca berserakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau melihat foto-foto dari Belanda, banyak tumbuh-tumbuhan di sana. Banyak tumbuhan di sekitarnya dan banyak yang berserakan termasuk arca," ujarnya.
Setidaknya ada 6 arca Candi Singosari yang dikirim ke Belanda. Arca itu adalah Siwa Bhairawa, Durga Mahisasuramardhini, Ganesa, Nandiswara, Mahakala dan Lembu Nandini. Arca-arca ini dapat dilihat di Museum Leiden, Belanda.
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa (28/6/2022) pemindahan arca ini sempat menjadi polemik di kalangan masyarakat sekitar candi kala itu. Menurut deskripsi Raffles dalam buku History of Java, masyarakat Singosari tidak peduli pada kelangsungan percandian di kawasan Singosari.
Akan tetapi, mereka masih mengkeramatkan arca-arca di sana. Oleh sebab itu, arca-arca lain mereka bawa menjauhi orang-orang Belanda dengan cara dimasukkan di dalam hutan yang lebih jauh.
![]() |
Saat ini, di dalam Candi Singosari sendiri tersisa satu arca yakni arca Agastya. Arca itu dalam kondisi rompal dan diletakkan di relung selatan candi.
Arca digambarkan sebagai sosok tua berjenggot, berperawakan gemuk, berpenampilan seperti resi dengan membawa trisula, tasbih serta kendi. Terlihat pahatan natural dan indah pada arca.
Ini sesuai dengan gaya seni Singasari. Pendapat itu didukung dengan adanya bunga teratai yang muncul dari bonggol kiri arca Agastya.
Selain arca di dalam candi, sebenarnya di pelataran candi saat ini juga diletakkan arca-arca lain peninggalan Kerajaan Singosari. Arca-arca ini memang kondisinya tidak sempurna tapi tetap dijaga untuk menghindari pencurian.
"Kita antisipasi pencurian dengan ada penjagaan sampai shift malam. Arca-arca ini memang rawan dicuri apalagi yang ukurannya kecil," kata Hari.
"Walaupun bentuknya tidak sempurna, ini kan batu-batu asli. Kalau dibawa ke tukang buat patung untuk disempurnakan itu bisa. Nanti kalau diteliti seperti arca asli karena batunya asli," ujarnya.
Hari menuturkan, saat ini penjagaan arca juga melibatkan masyarakat sekitar. Selain itu, penjaga situs juga merupakan penduduk asli yang sudah mengenal baik lingkungan candi sehingga diharapkan dapat mengawasi dan merawat Candi Singosari dengan maksimal.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol