Stasiun Kyiv, Saksi Perpisahan dan Juga Harapan untuk Ukraina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Stasiun Kyiv, Saksi Perpisahan dan Juga Harapan untuk Ukraina

Syanti Mustika - detikTravel
Kamis, 30 Jun 2022 19:17 WIB
A couple says goodbye before she boards on a train bound for Lviv at the Kyiv station, Ukraine, Thursday, March 3. 2022.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Jakarta -

Stasiun Kyiv menjadi saksi betapa paniknya warga Ukraina berdesakan naik kereta saat mendapatkan serangan dari Rusia. Sekarang stasiun ini juga membawa harapan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan Ukraina untuk membawa misi perdamaian. Untuk menuju ke Ukraina, Jokowi bersama rombongan naik kereta dari Polandia dengan 11 jam perjalanan menuju ke Stasiun Central Kyiv, Ukraina.

Stasiun Central Kyiv merupakan stasiun terbesar di Ukraina yang berada di pusat kota Kyiv. Stasiun ini menjadi saksi bisu betapa cemasnya warga Ukraina saat pertama kali mendapat serangan dari Rusia pada Februari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertengahan Maret silam, sebanyak 75 ribu orang berdesakan meninggalkan Kyiv karena perang antar dua negara ini. Wanita, anak-anak, orang tua harus berdesakan di dalam kereta untuk menyelamatkan diri. Sebagian besar pria Ukraina berseragam militer memilih tetap tinggal dan melepas orang tercintanya untuk mengungsi.

A couple says goodbye before she boards on a train bound for Lviv at the Kyiv station, Ukraine, Thursday, March 3. 2022.Kesedihan dan kepanikan warga Kyiv di stasiun berpisah dengan keluarga pada Maret 2022 (Foto: AP/Emilio Morenatti)

Namun sekarang, mengutip Global News, puluhan pria terlihat memasang muka penuh rindu dan harap di area tunggu. Sembari memegang beberapa bunga, mereka menunggu orang-orang tercinta di stasiun.

ADVERTISEMENT

Mungkin adegan lari-lari menyambut pasangan, memeluk orang tersayang, isak tangis haru akan menjadi pemandangan yang menghiasi Stasiun Kyiv beberapa waktu ke depan. Perlahan warga Kyiv kembali ke rumah mereka, walau perang ini belum ada ujungnya.

Kembali pulang

Pada akhir Maret, setelah pengumuman penarikan tentara Rusia dari Ukraina utara, jumlah orang Ukraina yang kembali ke negara itu mulai terus meningkat.

Menurut data dari Layanan Penjaga Perbatasan Negara Ukraina, pada 31 Maret, 24.000 orang kembali ke Ukraina melintasi perbatasan barat negara itu dengan Slovakia, Moldova, Polandia, Rumania, dan Hongaria. Pada pertengahan April, jumlah itu naik menjadi 29.000 - 26.000 di antaranya orang Ukraina.

Presiden Jokowi bersama Iriana naik kereta menuju Kyiv UkrainaPresiden Jokowi bersama Iriana naik kereta menuju Kyiv Ukraina Foto: Presiden Jokowi bersama Iriana naik kereta menuju Kyiv Ukraina (dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Hari-hari ini, jumlah orang Ukraina yang kembali hampir melampaui mereka yang pergi. Pada 9 Mei, menurut data nasional, 27.000 orang meninggalkan Ukraina melalui perbatasan baratnya, tetapi 25.000 kembali dimana 23.000 di antaranya orang Ukraina.

Stasiun kereta api di Przemysl, Polandia, juga menjadi saksi banyaknya pengungsi Ukraina yang kembali untuk pulang. Sekarang stasiun ini tidak lagi menjadi tempat yang penuh kepanikan, dimana para sukarelawan berteriak untuk membantu ribuan pengungsi Ukraina yang melarikan diri menemukan transportasi dan akomodasi. Tapi tempat ini tetap sibuk tapi tenang.

Pemandangan di stasiun Kyiv mulai membaik. Bar dan restoran di sekitar telah kembali beroperasi. Orang-orang berjalan-jalan di bawah sinar matahari sambil makan es krim dan bersantai di bangku taman. Bunga sakura dan bunga daffodil bermekaran menandakan datangnya musim semi.

Semoga ada kabar baik dari Rusia dan Ukraina.




(sym/ddn)

Hide Ads