Berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin adalah tentang keresahan pengusaha karena Australia minta setop penerbangan dari Bali. Apa masalahnya?
Sejumlah pihak mendesak pemerintah Australia untuk menutup penerbangan dari Bali. Para pengusaha pariwisata negeri kanguru menolak usulan tersebut.
Usulan untuk menutup penerbangan dari Bali itu muncul untuk mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). PMK yang menyerang ternak sapi, domba, kambing, dan babi, terdeteksi di Indonesia sejak bulan Mei itu diperkirakan bisa-bisa menimbulkan kerugian AUD 80 miliar jika menyebar kepada ternak di Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah menolak usulan itu. Begitu pula para pengusaha sektor pariwisata. Usulan untuk menutup sementara penerbangan dari Bali dinilai dapat menghancurkan industri yang masih berusaha bangkit kembali setelah pandemi.
Menurut Direktur Utama Dewan Industri Pariwisata Queensland, Brett Fraser, industri ini mengandalkan kepercayaan dan kepastian bagi konsumen.
"Wisatawan senang bepergian jika mereka merasa aman dengan adanya kepastian bisa kembali ke negaranya lagi," kata Fraser seperti dikutip ABC.
Bali juga mulai pulih sejak pembatasan COVID-19 dicabut. Lebih dari 1.400 penumpang dari Bali tiba Bandara Cairns, Queensland, setiap pekan, sedangkan Bandara Brisbane menerima 23.000 penumpang dalam sebulan terakhir.
Sebelumnya, Senator Susan McDonald mendesak pemerintah untuk menghentikan seluruh penerbangan dari dan menuju Bali.
"Jika kita tidak menghentikan penerbangan tersebut, setidaknya terapkan karantina tujuh hari," kata Senator McDonald.
Dia menyebut wabah PMK dapat berdampak signifikan pada industri daging di Australia
Berikut tautan 10 berita terpopuler detikTravel pada hari kemarin:
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!