TRAVEL NEWS
Memang Beda! Citayam Fashion Week Bukti Wisata Nggak Melulu soal Destinasi

FOKUS BERITA
Wisata Beda Ala Citayam Fashion WeekCitayam Fashion Week menjadi magnet baru bagi wisatawan. Aktivitas seru bikinan ABG SCBD itu membuktikan bahwa wisata yang menarik tak terbatas pada lokasi.
Kawasan Dukuh Atas agaknya memiliki wajah baru sekarang. Kawasan yang biasanya jadi tempat lalu lalang pekerja itu, dalam beberapa pekan terakhir menjadi tempat nongkrong bagi remaja asal Sudirman Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD).
Tongkrongan anak muda itu bukannya tak punya tujuan. Di sana mereka mengekspresikan diri melalui peragaan busana.
Zebra cross Dukuh Atas disulap menjadi catwalk. Mereka pun berlenggak-lenggok memamerkan busana hasil kreativitas layaknya model profesional.
Kegiatan para remaja itu kemudian viral di media sosial. Hal ini mengundang banyak orang untuk datang ke sana. Saat ini kawasan Dukuh Atas tak pernah sepi dari orang-orang yang haus hiburan jalanan.
Pengamat pariwisata Azril Azahari mengatakan, fenomena Citayam Fashion Week merupakan contoh dari bentuk baru pariwisata. Ia menyebutnya sebagai customized tourism yang muncul di era pandemi COVID-19.
"Terjadi pergeseran pariwisata, sekarang kita kenal sebagai customized tourism. Customized tourism itu wisata yang harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan," kata Azril ketika dihubungi detikcom, Selasa (26/7/2022).
"Customized tourism memiliki tiga konsep, yaitu personalized atau fokus pada individunya, localized atau sangat lokal, dan small sized yang artinya wisatawan tidak lagi dalam jumlah massal. Customized ini seperti Citayam Fashion Week," ia menambahkan.
Ada satu catatan Azril untuk pemerintah setelah munculnya Citayam Fashion Week. Dia mengkritik pemerintah seolah tak mendukung Citayam Fashion Week ini. Menurutnya, itu terjadi karena pemerintah tidak memahami konsep pariwisata dengan baik.
"Kesalahan pemerintah, yang disebut dengan pariwisata itu selalu dikaitkan dengan destinasi. Ini kesalahan fatal," ujarnya.
"Destinasi pariwisata itu bukan tempat (place) tetapi cara baru untuk melihat sesuatu (a new way of seeing thing). Termasuk Citayam Fashion Week, ini merupakan cara baru dan bukan tempat," katanya.
Azril memberikan contoh masifnya pembangunan di Mandalika hingga Labuan Bajo. Pemerintah terlalu fokus mengembangkan infrastruktur sampai lupa pentingnya event.
Faktanya, Citayam Fashion Week yang bisa viral di tempat yang tak terduga. Menurutnya, Citayam Fashion Week merupakan contoh yang baik untuk special event.
Azril menceritakan bagaimana Jember Fashion Carnaval yang diselenggarakan di jalanan tapi sanggup menarik wisatawan baik domestik maupun internasional. Menurutnya, bila pemerintah cerdik, Citayam Fashion Week yang diselenggarakan di zebra cross Dukuh Atas itu dapat dikemas sebagai acara yang spesial dan memiliki daya tarik.
"Daya tarik ini ada dua. Mencakup keunikan dan otentisitas. Citayam Fashion Week memenuhi semua syarat tadi," ia memaparkan.
Azril menyarankan pemerintah untuk mempertahankan gelaran tersebut. Hanya saja perlu diatur untuk keamanan dan ketertibannya.
"Pemerintah jangan mengalihkan (ke tempat lain). Mereka memilih di sana karena dekat dengan fasilitas kereta. Jangan dialihkan ke taman, nanti nggak laku," kata dia.
Simak Video "Kaleidoskop 2022: Citayam Fashion Week hingga Eksisnya Sosok-sosok Viral"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)