Aksi Mogok Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Ricuh, Ada yang Ditangkap Aparat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Aksi Mogok Pelaku Pariwisata Labuan Bajo Ricuh, Ada yang Ditangkap Aparat

Tim detikBali - detikTravel
Rabu, 03 Agu 2022 00:14 WIB
Para pelaku pariwisata di Labuan Bajo menggelar aksi bersih-bersih dan pungut sampah di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT, Senin (1/8/2022) siang. Suasana menjadi tegang ketika aksi tersebut dibubarkan aparat bersenjata.
Suasana menjadi tegang ketika aksi tersebut dibubarkan aparat bersenjata Foto: Istimewa
Manggarai Barat -

Aksi mogok yang dilakukan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, berujung penangkapan terhadap sejumlah peserta aksi. Penangkapan oleh aparat bersenjata tersebut terjadi saat ratusan pelaku pariwisata di Labuan Bajo menggelar aksi bersih-bersih dan pungut sampah di Puncak Waringin, Labuan Bajo, NTT, Senin (1/8/2022) siang. Sejumlah orang dikabarkan mengalami luka-luka.

Ketua Asosiasi Dokumentasi Lokal di Manggarai Barat, Rio Prakoso menjelaskan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo sepakat mogok dan menolak harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) Rp 3,75 juta.

Terkait itu, para pelaku pariwisata di Labuan Bajo menggelar kegiatan pungut sampah di Puncak Waringin. Namun, aksi pungut sampah itu berubah menjadi mencekam ketika aparat berdatangan dan meminta mereka bubar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hanya bersih-bersih dan pungut sampah, tapi aparat bersenjata tiba-tiba datang dan meminta bubar tadi siang sekitar pukul 12.00 Wita," kata Rio seperti dikutip detikBali.

Rio menyebut, belasan orang yang mengikuti kegiatan bersih-bersih tersebut bahkan dipukuli lalu ditangkap oleh petugas. Setelah penangkapan, beberapa pelaku pariwisata kemudian mendatangi kantor Polres Manggarai Barat. Mereka datang untuk bersolidaritas terhadap kawan yang ditangkap.

ADVERTISEMENT

Namun, sekitar pukul 20.00 Wita, mereka kembali dibubarkan. Mereka diminta pergi dari kantor Polres Manggarai Barat. Sementara itu, beberapa kawan mereka masih ditahan oleh kepolisian.

"Tadi kami sempat datang ke Polres Manggarai Barat untuk bersolidaritas terhadap kawan-kawan yang ditangkap. Kami sebenarnya damai dan hanya duduk-duduk di depan kantor, tapi petugas kembali membubarkan," imbuh Rio.

Ketegangan pun kembali terjadi. Menurut Rio, aparat bahkan melakukan kekerasan saat membubarkan mereka. Bahkan, Rio menyebut dua orang temannya mengalami luka-luka akibat perlakuan aparat. "Teman saya jadi korban, ada dua orang," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat (Kapolres Mabar) AKBP Felli Hermanto sebelumnya memastikan situasi keamanan di wilayah hukum Polres Mabar tetap terjaga. Hal tersebut disampaikan terkait adanya rencana aksi yang akan dilakukan para pelaku pariwisata di Labuan Bajo per 1- 31 Agustus 2022.

"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Tidak ada yang coba-coba untuk mengintimidasi maupun mengintervensi Kamtibmas di Manggarai Barat. Untuk itu, tidak ada toleransi bagi para pelaku gangguan kamtibmas di Wilayah Hukum Polres Mabar," kata AKBP Felli sebagaimana dikutip dari laman tribratanewsntt pada Senin (1/8/2022).

Aksi Mogok Pelaku Wisata di Labuan Bajo

Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta (Gahawisri) serta Dive Operator Community Comodo (Dock) mogok melayani turis imbas kenaikan tarif masuk Taman Nasional (TN) Komodo menjadi Rp 3,75 juta. Asosiasi pelaku usaha itu berpendapat kenaikan tiket masuk itu hanya akan berdampak negatif untuk mereka dan bisnis pariwisata setempat.

Aksi mogok itu dilakukan selama sebulan mulai 1-31 Agustus atau bertepatan dengan regulasi tarif terbaru TN Komodo diterapkan mulai hari ini, Senin (1/8/2022). Alasan aksi mogok itu dikarenakan pihaknya merasa kenaikan biaya tiket Rp 3,75 juta sangat merugikan bisnis pariwisata lokal yang beroperasi di dalam dan di sekitar TN Komodo. Pelaku wisata lokal disebut hanya akan mengalami penurunan jumlah tamu yang nantinya menyebabkan kerugian.

"Kami ikut partisipasi untuk sementara tidak melayani tamu sesuai kesepakatan dengan pengusaha lain di Labuan Bajo," ungkap Aprita Primayuda Ketua Harian DPC Gahawisri Labuan Bajo saat dikonfirmasi detikBali, Senin (1/8/2022).

Artikel ini sudah tayang di detikBali.




(ddn/ddn)

Hide Ads