Dikira Bakal Upgrade Penerbangan, Turis Ini Malah 'Diusir' dari Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dikira Bakal Upgrade Penerbangan, Turis Ini Malah 'Diusir' dari Pesawat

bonauli - detikTravel
Jumat, 05 Agu 2022 07:42 WIB
Maskapai Jetstar Airways rute Melbourne-Bali mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. (Dok. AP I)
Ilustrasi Jetstar (dok. AP I)
Sydney -

Harapan penumpang perempuan ini pupus. Dikira bakal mendapatkan kelas yang lebih sip, eh dia diminta meninggalkan pesawat.

Wanita ini sudah siap untuk terbang. Tiba-tiba saja pramugari mendekatinya dan mengajaknya untuk berbicara empat mata.

Clare Vertannes adalah wanita tersebut. Dirinya sudah duduk manis dalam penerbangan dari Sydney ke Perth dengan penerbangan Jetstar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisakah Anda ikut dengan saya?" ucap seorang pramugari padanya.

Dikutip dari Australia News, Vertannes sudah kepedean akan dipindahkan ke kelas utama. Berprofesi sebagai aktris, pikirnya, mungkin sang pramugari mengenalnya.

ADVERTISEMENT

"Saya menjadi sangat bersemangat. Tapi setelah kami turun dari pesawat, saya mulai mengajukan pertanyaan," dia menjelaskan.

Pramugari mengajak Vertannes ke landasan. Dirinya diberitahu bahwa staf telah menemukan benda berbahaya di dalam bagasinya.

Vertannes kaget. Dia mengeluarkan power bank dari tas tangannya dan mengatakan bahwa tak ada baterai lithium ion lain yang ia bawa.

"Saya meminta mereka untuk menelpon seseorang untuk mengonfirmasi karena tidak ada apa-apa di koper saya. Tetapi saya disuruh pergi ke pengambilan bagasi," kata dia.

Pada saat yang sama, pramugari memberitahunya bahwa pesawat akan segera berangkat. Kalau tidak naik sekarang, dirinya harus membeli tiket untuk penerbangan berikutnya.

"Pramugari bilang bahwa penerbangan saya tidak akan diganti karena saya telah membuat penerbangan tertahan saat ini," dia menjelaskan.

Vertannes hanya bisa menangis sambil berjalan ke area pengambilan bagasi. Tangisnya pecah ketika menerima konfirmasi lewat telpon bahwa yang terjadi padanya adalah miskomunikasi.

"Saya diberitahu bahwa staf bandara awalnya menemukan sesuatu di tas saya, tapi ternyata itu adalah alarm palsu," kata dia.

Mencoba untuk tetap tenang, Vertannes meminta pertanggungjawaban maskapai. Sayangnya, penerbangannya telah lepas landas. Dia diberitahu bahwa penerbangan selanjutnya hanya ada besok.

Pihak maskapai pun awalnya menolak untuk memberikan penerbangan pengganti. Vertannes diminta untuk membeli tiket penerbangan baru.

"Saya hanya duduk di sana dan menatap. Setelah satu-dua jam, saya didekati oleh anggota staf Qantas yang merupakan induk perusahaan Jetstar," katanya.

Vertannes ditawari untuk naik ke penebangan Qantas secara gratis, karena kesalahan maskapai. Tapi Vertanner masih harus menunggu karena penerbangan itu tersedia pada pukul 20.00 waktu setempat.

Mimpi buruk masih belum selesai. Selama duduk di penerbangan Qantas, Vertannes mendapat email dari Jetstar.

"Terima kasih banyak atas pembelian kue Anda. Totalnya USD 10," tulis Jetstar.

"Seseorang duduk di kursi saya dan membeli kue. Tapi saya yang mendapatkan tagihanya. Saya sudah tak mau lagi berurusan dengan Jetstar," kata dia.

Dalam sebuah pernyataan, Jetsar mengatakan bahwa mereka "dengan tulus meminta maaf atas kesalahpahaman apa pun dan sedang menyelidiki apa yang terjadi".




(bnl/fem)

Hide Ads