Mungkin karena merasa fasilitas kesehatan di luar negeri lebih bagus, ada ratusan ribu orang Indonesia yang memilih 'healing' ke luar negeri. Indonesia pun tiap tahunnya kehilangan USD 11 miliar atau Rp 164,3 triliun.
"Indonesia kehilangan USD 11 miliar setiap tahun untuk layanan kesehatan di luar negeri, total lebih dari 200.000 masyarakat Indonesia yang mendapatkan layanan kesehatan di luar negeri," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam International Wellness Tourism Conference & Festival yang disiarkan akun Youtube Kemenparekraf, Jumat (5/8/2022).
Hal ini merupakan salah satu pekerjaan rumah yang masih dikejar oleh pemerintah. Salah satu upayanya adalah dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur Bali. Pemerintah juga menetapkan 3 daerah yakni Solo, Yogyakarta dan Bali sebagai pusat wellness tourism atau wisata kebugaran di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini justru peluang bagaimana kita bisa berkolaborasi, saya sudah mengundang best of the best di industri kesehatan," ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga menambahkan wellness tourism adalah industri yang tahan krisis terutama di masa pandemi COVID. "Mereka yang ingin sehat dengan mempromosikan gaya hidup sehat saya melihat wellness tourism menjadi pilihan utama, sekarang banyak yang ngomong healing, benerin feeling supaya feeling kita lebih baik, menjadi tren terutama anak muda," ujarnya.
Sayangnya Indonesia saat ini masih berada di peringkat 17 dalam wisata kebugaran di dunia. "Mestinya kita ada di top 5," ujar Sandiaga.
Wellness tourism juga menjadi salah satu sarana Kemenparekraf untuk menciptakan jutaan lapangan kerja baru. "PR besar karena Wellness tourism ini menciptakan 1,31 juta tenaga kerja baru," pungkas Sandiaga.
(ddn/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum